Home > Literasi

Gengsi Mana, Wartawan itu Buruh atau Profesional?

Sebagai pekerja di bidang media, wartawan memiliki peran penting dalam demokrasi dan penyebaran informasi.
Ilustrasi aksi wartawan/ jurnalis pada peringatan Hari Buruh Sedunia, 1 Mei 2025. (FOTO: AI Gemini)
Ilustrasi aksi wartawan/ jurnalis pada peringatan Hari Buruh Sedunia, 1 Mei 2025. (FOTO: AI Gemini)

KINGDOMSRIWIJAYA – Saat menyaksikan acara peringatan Hari Buruh Sedunia pada 1 Mei 2025 yang dihadiri Presiden Prabowo Subianto, ingatan melayang surut ke belakang sekitar 10 tahun lalu. Waktu ada beberapa orang wartawan, berkumpul, ngobrol, ngopi dan berdebat. Topik debatnya, wartawan itu buruh atau sebagai profesional?

Saat itu ada dua kubu pendapat, yang satu mengatakan wartawan atau jurnalis adalah buruh yang didukung dengan berbagai argumentasi. Kubu sebelah menyatakan, wartawan itu merupakan profesi atau profesional, seperti layaknya profesi dokter, advokat atau arsitek. Menurut yang lain, wartawan itu buruh, seperti buruh dalam industri yang kerjanya dibayar dengan upah atau gaji.

Walau kopi di dalam cangkir sudah hampir habis, tinggal yang terlihat ampas hitamnya. Dua kubu pendapat tersebut tetap ngotot dengan pendapat dan keyakinannya. Tiba-tiba ada yang berusaha menarik kesimpulan sebagai jalan tengah, “Wartawan itu buruh yang juga wartawan sebagai profesional”.

Pada peringatan Hari Buruh Sedunia, menjadi saat yang tepat untuk merenungkan sekaligus menjadi jawaban dari perdebatan atau pertanyaan, “Apakah wartawan adalah buruh (pekerja) seperti halnya pekerja pabrik atau konstruksi, ataukah waratwan adalah sebuah profesi, mereka adalah profesional seperti dokter, pengacara, atau akuntan? Pertanyaan tersebut bukan sekadar masalah terminologi, melainkan menyentuh esensi dari pekerjaan jurnalistik, hak-hak wartawan atau jurnalis, dan bagaimana masyarakat memandang peran mereka dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Atau pertanyaan tersebut tidak hanya penting dari aspek identitas, tetapi juga berkorelasi dengan penghargaan, perlindungan hukum, hingga kesejahteraan para wartawan.

× Image