---

Dari Eropa yang ketiga adalah Presiden Russia Vladimir Putin. Sosok presiden ini menyukai buku tentang sejarah dan strategi militer. Beberapa laporan menyebutkan bahwa Putin sering memesan buku melalui toko buku khusus di Moskow. Di antara buku yang dibacanya, “The Art of War” karya Sun Tzu, sebuah karya klasik klasik tentang strategi militer, kemudian buku berjudul “Peter the Great: His Life and World” oleh Robert K. Massie sebuah buku biografi tentang salah satu pemimpin Rusia yang paling berpengaruh.

Dari Asia ada Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. Ia dikenal sebagai pendukung besar literatur lokal. Toko yang kerap didatangi Presiden Tsai Ing-wen adalah “Eslite Bookstore” yang ada di Taipei yang merupakan salah satu toko buku paling terkenal di Asia. Buku-buku karya penulis lokal Taiwan khususnya karya sastra menjadi buku favorit Tsai. Pada setiap peringatan Hari Buku Sedunia atau selama kampanye literasi ia selalu aktif dan terlibat.

Dari Selandia Baru, mantan Perdana Menteri Jacinda Ardern adalah sosok yang senang membaca buku anak dan buku psikologi. Sebagai seorang ibu, Ardern memiliki ketertarikan terhadap literatur anak. Ia membaca buku berjudul “Oh, The Places You'll Go!” karya Dr Seuss sebuah buku anak-anak yang penuh inspirasi. Ada buku berjudul “Quiet: The Power of Introverts in a World That Can't Stop Talking” oleh Susan Cain sebuah buku psikologi. Untuk mendapatkan buku-buku bacaanya, Ardern datang ke toko buku di Wellington pada akhir pekan.

Apakah kegiatan Presiden Prabowo berkunjung ke toko buku di sela-sela kunjungan kenegaraan adalah kebiasaan yang unik atau sebuah pencitraan. Yang pasti kunjungan Prabowo ke toko buku langganannya, Bahrisons Booksellers di kawasan Khan Market, New Delhi bukan pencitraan. Sama seperti kepala negara lainnya, berkunjung ke toko buku, membeli buku dan membaca buku bukanlah sebuah pencitraan.