Home > Budaya

Prasasti Pembangunan Konstruksi Air Bersih Palembang Masa Hindia Belanda

Bukti pembangunan menara air tersebut tertuang dalam sebuah prasasati yang ditemukan pada 17 Januari 2025.

Pj Wali Kota Palembang Cheka Virgowansya menunjukkan prasasti yang ditemukan di dinding Kantor Wali Kota Palembang. (FOTO: D Oskandar)
Pj Wali Kota Palembang Cheka Virgowansya menunjukkan prasasti yang ditemukan di dinding Kantor Wali Kota Palembang. (FOTO: D Oskandar)

Dengan hati-hati, Jhr. De Graeff meletakkan batu pertama ke dalam lubang yang telah disiapkan. Semua mata tertuju padanya, menyaksikan simbol dari langkah besar menuju modernitas ini.

“Semoga proyek ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu”, kata Nessel Van Lissa, yang kemudian menambahkan, ‘Terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh pemerintah Hindia Belanda”.

Acara pun berlanjut dengan seremonial lainnya, namun semua orang tahu bahwa hari itu adalah awal dari sebuah era baru bagi Palembang. Dengan adanya sistem pipa air yang akan mengalir ke seluruh kota, Palembang akan berubah menjadi kota yang lebih bersih dan lebih maju.

Setelah acara selesai, para pejabat dan tamu undangan berpisah, namun rasa bangga dan harapan akan masa depan yang lebih baik tetap menggelora dalam hati mereka. Ir Nessel Van Lissa menatap gedung yang mulai dibangun itu dengan penuh keyakinan.

“Ini hanya permulaan”, gumamnya. “Palembang akan semakin berkembang”.

Dengan peletakan batu pertama pada tanggal 17 September 1929, dimulailah pembangunan water toren yang sekarang menjadi kantor Walikota Palembang yang kelak akan menjadi ikon penting dalam sejarah kota Palembang, serta simbol kemajuan bagi kehidupan masyarakat di kota Palembang.

Dengan teman tersebut menurut Penjabat (Pj) Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansya, tulisan dari prasasti itu menjelaskan tentang peletakan batu pertama pembangunan kantor ledeng yang sekarang dijadikan sebagai kantor Wali Kota Palembang.

“Menurut keterangan prasasti ini, pada tanggal 12 Januari 1929 mulai pembangunan, artinya hari ini Januari 2025 sudah 96 tahun yang lalu lebih 5 hari saat Gubernur Jenderal Hindia Belanda waktu itu datang ke Palembang untuk meresmikan peletakan batu pertama pembangunan kantor ledeng”, katanya kepada wartawan Jumat (17/1)

“Penemuan ini berkat kegigihan teman-teman Satgas yang memang dibentuk tugasnya untuk menyelamatkan dan mencari prasasti artefak kuno peninggalan Kota Palembang”, ujarnya. (D Oskandar)

× Image