---

Jika demikian halnya, apa itu transisi energi? Dalam kurun waktu dekade belakangan ini, banyak negara di dunia telah memulai transisi dari energi tak terbarukan ke energi terbarukan. Selama itu pula ada sejumlah definisi transisi energi yang tercipta.

Terdapat sejumlah definisi mengenai apa yang dimaksud dengan transisi energi atau transformasi energi. BK Sovacool dalam “How Long Will It Take? Conceptualizing the Temporal Dynamics of Energy Transition” (2016) memetakan sejumlah definisi transisi energi mulai dari yang paling sederhana hingga yang lebih kompleks.

Mengutip Hirsh dan Jones, Sovacool yang mendefinisikan transisi energi sebagai perubahan penggunaan bahan bakar (misalnya dari kayu ke batu bara, atau batu bara ke minyak bumi) dan teknologi yang menyertainya (mesin uap menjadi mesin pemanas). Sovacool menguti Smil, transisi energi juga dapat didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang bergantung pada salah satu atau serangkaian sumber energi dan teknologi ke sumber energi dan teknologi yang lain.

Atau pada definisi lain menjelaskan, transisi energi adalah peralihan dari sistem energi berbasis bahan bakar fosil seperti minyak bumi, batu bara, dan gas alam menuju penggunaan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan. Proses ini mencakup perubahan sumber energi, teknologi yang digunakan, pola konsumsi, hingga kebijakan pendukung untuk menciptakan sistem energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Energi baru dan terbarukan meliputi berbagai sumber energi yang ramah lingkungan dan dapat diperbarui. Diantaranya, energi surya yang menggunakan panel surya untuk menghasilkan listrik. Energi angin dengan menggunakan turbin angin, energi air (hidro) yaitu menggunakan aliran sungai atau bendungan untuk pembangkit listrik yang disebut PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air).

Juga ada energi panas bumi (geotermal) dengan memanfaatkan panas dari dalam bumi sebagai pembangkit energi. Biomassa dan bioenergi dengan menggunakan bahan organik seperti limbah pertanian. Energi laut yang berasal dari gerak gelombang dan pasang surut air laut. Energi nuklir yang kerap menimbulkan kontroversial adalah energi rendah emisi.