Home > Politik

Tak Bersua Kata Transisi Energi pada Visi-Misi Cagub Sumsel

Cara sederhana mencari apakah ada program transisi energi pada tiga pasang calon kepala daerah adalah dengan membedah isi dari visi-misi yang mereka usung untuk masa lima tahun ke depan jika mereka terpilih.
Tiga penanggap dan moderator pada diskusi publik transisi energi. (FOTO: D Oskandar)
Tiga penanggap dan moderator pada diskusi publik transisi energi. (FOTO: D Oskandar)

KINGDOMSRIWIJAYA – Sebuah undangan diskusi melintas di Chat WA yang dari Fajar Wiko Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang. Tema diskusi publik yang diusung “Mendalami Komitmen Calon Kepala Daerah Dalam Transisi Energi di Sumsel” pada Jumat malam (23 November 2024).

Diskusi yang saya ikuti via zoom berlangsung menarik, walau tidak dihadiri para calon gubernur – wakil gubernur atau anggota tim suksesnya, namun ada anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Selatan (Sumsel) yang hadir. Ada tiga frasa atau kata kunci dari tema tersebut, “komitmen”, “kepala daerah”, dan “transisi energi”.

Diskusi publik yang seharusnya membahas sederhana dengan berpatokan pada tiga frasa tersebut, sempat melebar kemana-mana. Artikel ini hanya akan fokus pada “transisi energi” yang menjadi komitmen tiga pasang calon kepala daerah (gubernur – wakil gubernur) Sumsel yang berkompetisi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Sumsel 2024.

Pilkada Sumsel 2024 diikuti pasangan nomor urut 1, Herman Deru – Cik Ujang. Pasangan nomor urut 2, Eddy Santana Putra – Riezky Aprilia, pasangan nomur urut 3, Mawardi Yahya – RA Anita Noeringhati.

Diskusi Publik tersebut bisa dimulai dengan membedah dokumen Visi – Misi dan Program calon kepala daerah yang diserahkan ke KPU Sumsel saat mendaftara sebagai calon kepala daerah. Pasangan nomor 1 menyerahkan dokumen setebal 24 halaman, pasangan nomor urut 2 setebal 7 halaman dan pasangan nomor urut 3 setebal 14 halaman.

Cara yang sederhana mencari apakah ada program transisi energi pada tiga pasang calon kepala daerah adalah dengan membedah isi dari visi-misi dan program yang mereka usung untuk masa lima tahun ke depan jika mereka terpilih.

Cara membedahnya tidak perlu memakai pisau akademik yang membutuhkan hipotesa, analisis, tesis atau perangkat akademik lainnya, namun cukup dengan mencari kata “transisi energi” dalam visi-misi mereka dengan menggunakan “find” (pencarian) pada program Pdf atau Word.

Ini hasilnya, dari dokumen tiga calon kepala daerah tersebut tidak ditemukan satu kata pun, kata “transisi” atau frasa “transisi energi”. Jika tidak ada apa yang mau dianalisis, apa yang mau kita diskusikan?

× Image