Ramdani Sirait: Untuk Sehat Saya Terapi Stem Cell
Kesepuluh, dua minggu kemudian, buang air besar (BAB) warnanya hitam dan sangat bau, ini terjadi selama sepuluh hari. “Kata dokter itu karena racun-racun dalam tubuh sedang dibongkar dan dibersihkan oleh cell-cell yang masuk melalui infus yang jumlahnya jutaan setiap kali infus.
Kesebelas, untuk sendi-sendi yang sakit seperti lutut, cairan cell-cell itu diambil sedikit lalu disuntikkan ke dengkul. Sampai akhirnya selesailah rangkaian terapi stem cell itu yang keseluruhannya dengan waktu sekitar 2,5 bulan.
Apa yang saya rasakan? Menurut Ramdani, badannya terasa bugar, tidur nyenyak, bahkan cepat ngantuk. Sering lapar, sementara dulu sering tidak nafsu makan.
Lalu, klinik melakukan tes darah dan hasilnya (sesuai data yang diberikan ke saya), HBA1C saya yang sebelumnya 7,4, saat itu menjadi 5,8. Menurut dokternya, itu kabar baik.
“Sekarang setelah lima bulan stem cell, saya tidak tahu bagaimana kondisi tubuh saya yang sebenarnya. Saat tes gula darah sendiri di rumah, angkanya cukup bagus. Gula darah pagi hari sebelum sarapan sekitar 90 atau 95. Gula darah setelah makan siang antara 130 - 150. Ini kondisi saya dengan makan yang banyak. Tapi sesuai anjuran dokter, walaupun jumlahnya banyak tapi harus makanan yang sehat”, kata Ramdani Sirait berbagi cerita kepada Kingdomsriwijaya.id.
Menurut Ramdani, saat ini dirinya belum melakukan lagi tes ginjal saya. Tapi kini busa pada air seni saat buang buang air kecil mulai berkurang dibanding sebelumnya. “Saya tidak tahu apakah ini sudah cukup bagi kesehatan saya. Saya hanya bisa berusaha”, kata Ramdani yang juga menulis buku berjudul “Going Global: Kita Semua Bisa Mendunia”. (maspril aries)