Ramdani Sirait: Untuk Sehat Saya Terapi Stem Cell
“Sampai akhirnya saya diberitahu mantan bos saya tentang pengobatan stem cell”, kenang Ramdani.
Untuk terapi stem cell Ramdani melakukan konsultasi dengan Dr dr Karina Sp.BP-RE di Klinik Hayandra di Jakarta Pusat. “Saya mendapat penjelasan tentang stem cell. Apa dan bagaimana cara kerjanya untuk mengobati penyakit diabetes saya”.
Ramdani Sirait yang pernah menjadi Kepala Biro Antara di markas PBB New York (2001 – 2004) menceritakan tahapan atau tindakan yang dilakukan klinik tersebut pada terapi stem cell dirinya.
Pertama, operasi dengan bius kira-kira selama 40 menit. Perut dibuka sedikit, di bagian bawah pusat, kira-kira setengah centimeter, diambil lemak-lemaknya. Saat operasi pengambilan lemak, Dr Karina didampingi dokter anastesi dan dokter bedah plastik.
Kedua, lalu lemak-lmak itu disimpan di alat penyimpanan. Ketiga, proses pengobatannya 8 kali dengan jarak kira-kira satu minggu atau 10 hari. paling lama hanya boleh dua minggu jaraknya. Keempat, setiap tindakan, lemak diambil sebagian, dibersihkan, disaring untuk ambil cell-cell nya, lalu cell-cell itu dihidupkan kembali lamanya tiga jam.
Kelima, setelah cell-cell baik sudah didapat dan sudah hidup lagi, lalu diinfuskan ke tubuh kita. Keenam, juga diambil darah 20cc setiap kali tindakan, lalu diambil plasmanya saja/sari patinya. lalu diinfuskan juga ke tubuh kita. Ketujuh, tidak ada obat-obatan, tidak ada herbal-herbalan. Kedelapan, dua hari setelah tindakan pertama, badan terasa ngantuk terus. ini terjadi kira-kira satu bulan.
Kesembilan, seminggu kemudian, terbangun malam hari saat tidur, gemeteran dan lapar, harus makan sesuatu karena gula darah turun drastis. Analisa dokter pankreas saya sudah mulai pulih dan sudah mulai memproduksi insulin lagi. “Jadi kalo makan sedikit, badan akan minta makan lagi tapi harus makanan yg sehat”, ujarnya.