Mengantar Buku Bajakan ke Penulisnya
KINGDOMSRIWJAYA – Toko buku banyak yang tutup, buku bajakan marak tersebar luas, di dunia maya juga ada buku bajakan yang dijual dengan bebas. Itulah kondisi dunia perbukuan di Indonesia.
Di Jakarta Ketua Umum Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) Arys Hilman Nugraha bersama pengurus dan penerbit buku turun ke jalan pada 15 September 2024 berkampanye peduli literasi dengan mengajak masyarakat untuk meningkatkan minat membaca buku serta mengimbau masyarakat untuk tidak membeli buku bajakan.
Sementara di laman media sosial penulis novel JS Khairen mengunggah video pengalamannya menerima buku bajakan karyanya berjudul “Dompet Ayah Sepatu Ibu” dari pembaca buku yang minta tanda tangan sang penulis. Nekat atau tidak tahu, si pembaca buku mengantarkan buku bajakan ke penulisnya.
Penulis muda dari ranah Minang ini ini menolak membubuhkan tanda tangannya. Di laman media sosial IG @js_khairen menulis “BERHENTI BACA BUKU BAJAKAN! Ini malah sampai ada yg berani bawa ke depan penulisnya, minta tanda tangan.
Kira-kira sesedih apa sy saat itu? Tidak ada kehancuran terburuk, yg pernah sy rasakan sejak pertama jd penulis, selain momen ini.
Baca bajakan/PDF gratisan = maling! Kamu merebut nasi dr mulut orang2 seperti mba mas Gramedia. Bapak2 kuli angkut di pabrik. Dari editor, redaktur, pemred, ilustrator, dll.
Jika kamu beli buku murah harga di bawah 50rb, jika cetakannya buram, sampulnya tidak ada bagian yg timbul, DAPAT DIPASTIKAN ITU BAJAKAN. Juga versi PDF yg kamu temukan di grup2 WA, telegram. Itu maling semua.
Padahal akun ini, hampir tiap hari memposting cara baca versi hemat dan gratis, dan TETAP LEGAL. Tolonglah.