Dari Bandarlampung Terbit Dua Buku Toponimi

KINGDOMSRIWIJAYA, Palembang – Ada satu istilah yang belum begitu akrab di telingan, yaitu “Toponimi”. Ternyata banyak orang yang kurang akrab dengan istilah yang satu ini dibanding dengan istilah “Topografi”. Banyak orang yang mengenal istilah ini. Seperti di lingkungan TNI Angkatan Darat atau TNI AD ada posisi jabatan Direktur Topografi TNI AD, di bawahnya di lingkungan Komando Daerah Militer (Kodam) ada jabatan Kepala Topografi Kodam atau Katopdam.
Dari Bandarlampung telah terbit dua buku keren tentang toponimi. Buku pertama berjudul “Toponimi Sumatra Bagian Selatan (Berdasarkan Peta Kurun Waktu 1920-1940)” yang ditulis Anshori Djausal dan Iwan Nurdaya-Djafar. Buku kedua berjudul “Toponimi Bandarlampung” yang ditulis Iwan Nurdaya-Djafar.
“Buku ini merupakan karya ilmiah yang merekam jejak sejarah penamaan tempat di Lampung dan Sumatra bagian selatan. Buku terbitan Akademi Lampung kerjabareng dengan Pustaka LaBrak”, kata Anshori Djausal, Senin (13/10).
Anshori menjelaskan, buku toponimi ini dapat disebut sebagai studi toponimi di Sumatera bagian Selatan. “Studi tentang nama-nama tempat pada peta-peta di Sumatera bagian Selatan berdasarkan peta dari periode pembuatan tahun 1920 sampai 1940-an”.
Menurut Ketua Akademi Dewan Kesenian Lampung (DKL) sebelum menjadi buku toponimi, naskah ini merupakan hasil penelitian yang dilakukan selama satu tahun sejak Januari sampai Desember 1995. “Tujuan penelitian untuk mengetahui latar belakang budaya penamaan tempat, penamaan tempat yang berkaitan dengan alam sekitar, adanya pola interaksi antara orientasi lokal, orientasi lokal dengan orientasi wilayah di Sumatera bagian Selatan terhadap penamaan suatu tempat”, ujarnya.