Home > Budaya

Kekhawatiran Hilangnya Songket Marga Danau

Kain songket Palembang adalah Ratu Segala Kain. Songket Palembang merupakan salah satu songket terbaik di Indonesia diukur dari segi kualitasnya.
Tim pengabdian Universitas Sriwijaya (Unsri) memberikan pelatihan menenun songket di Pedamaran OKI. (FOTO: D Oskandar).
Tim pengabdian Universitas Sriwijaya (Unsri) memberikan pelatihan menenun songket di Pedamaran OKI. (FOTO: D Oskandar).

KINGDOMSRIWIJAYA – Suatu hari pada pertengahan Desember 2021, badan pendidikan dan kebudayaan dunia United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) resmi menetapkan songket Malaysia sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia atau Intangible Cultural Heritage.

Mendengar penetapan UNESCO tersebut, bangsa Indonesia tersentak kaget. Di negeri ini sudah lama kain songket identik sebagai kekayaan budaya Indonesia karena ada banyak tersebar di berbagai daerah, salah satunya Sumatera Selatan (Sumsel) atau Palembang.

Masyarakat global sudah lama tahu dan mengenal kain songket khas Palembang. Apa yang terjadi, nasi sudah menjadi bubur, menangis darah pun penetapan itu tak akan berubah. Malaysia boleh saja ditetapkan badan PBB tersebut sebagai pemilik kain tenun songket. Namun dari beragam jenis songket di negeri jiran tersebut masih kalah populer dan tenar dibandingkan dengan kekayaan ragam songket Palembang.

Jauh sebelum penetapan UNESCO mengeluarkan ketetapannya, tahun 2007, John Summerfield dan Susan Rodgers menulis dalam “Gold Cloths of Sumatra: Indonesia's Songkets from Ceremony to Commodity,” bahwa songket Palembang sebagai “Ratu Segala Kain.” Songket Palembang merupakan salah satu songket terbaik di Indonesia diukur dari segi kualitasnya.

Namanya boleh Songket Palembang namun pembuat atau penenun kain songket tidak hanya ada di Palembang, melainkan menyebar di berbagai daerah yang ada di Sumsel. Sejak masa Kesultanan Palembang pengrajin songket juga ada dan berkembang marga-marga sikep di uluan Palembang. Salah satu marga sikep di Kesultanan Palembang yakni Marga Danau yang sekarang menjadi wilayah Kecamatan Pedamaran di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Menurut Sejarawan dari Universitas Sriwijaya (Unsri) Dedi Irwanto, saat dilakukan penelitian tentang Marga di Sumsel ditemukan pada beberapa rumah Pasirah yang ada di marga-marga Ulun Palembang ada tersisa peninggalan seperti dayan, cacak, beliro dan lain sebagainya yang merupakan peralatan untuk menenun kain songket, termasuk di Marga Danau.

× Image