Elen Setiadi ke Johor Hadiri IMT-GT, Apa Itu IMT-GT?
Mengutip Michael G. Plummer dan Chia Siow Yue dalam “Narrowing the Development Gap in ASEAN, keunggulan utama dan manfaat dari kerjasama sub-regional sangat terkait dengan keterbatasan dalam menjalin kerjasama di tingkat regional secara utuh. Pertama, kerjasama sub-regional menjadi alternatif terhadap kendala integrasi ekonomi regional yang dihadapi negara-negara anggota terkait dengan perbedaan tahap pembangunan ekonomi dan perbedaan sistem ekonomi dan politik.
Kedua, kerjasama sub-regional lebih mudah dikelola secara politik dan lebih fleksibel secara fungsi karena memiliki lingkup yang lebih terbatas. Ketiga, kerjasama sub-regional mempermudah para pengambil kebijakan untuk lebih fokus dalam membangun wilayah wilayah ekonomi yang terbelakang dan terpinggirkan melalui upaya menghubungkannya dengan wilayah yang lebih yang lebih maju. Keempat, kerjasama sub-regional terfokus pada ekonomi yang saling melengkapi (economic complementarity) dalam menarik investasi.
Dan menurut Jose L. Tongzon dalam “The Economies of Southeast Asia: Before and After the Crisis” (2002), kerjasama sub-regional yang ada di ASEAN menjadi building block dari kerjasama regional ASEAN secara keseluruhan, diantaranya, kerjasama sub-regional dianggap mampu membangun rasa percaya diri dan saling percaya untuk menjalin kerjasama yang lebih besar di tingkat regional.
Kerjasama sub-regional juga menjadi ranah ujicoba dan menjadi alat dalam mentransformasi keunggulan komparatif nasional menjadi keunggulan komparatif regional. Bentuk kerjasama sub-regional juga menyediakan mekanisme yang pragmatis dan efektif dalam mengintegrasikan dan mendinamisasi wilayah wilayah dengan keterbelakangan pembangunan.
Selain itu, sub-regionalisme mendorong kerjasama regional melalui proses economization of politics, dengan meredakan ketegangan di ranah politik dan kemanan, serta mengedepankan persamaan kerjasama ekonomi menguntungkan. (maspril aries)