Elen Setiadi ke Johor Hadiri IMT-GT, Apa Itu IMT-GT?
IMT-GT (Indonesia Malaysia-Thailand Growth Triangle) salah satu forum kerja sama sub-regional di bidang ekonomi yang tergabung dalam keanggotaan Asean yang berdiri atau dideklarasikan tahun 1993. IMT -GT terbentuk berdasarkan kesamaan tujuan untuk pengembangan posisi strategis pada wilayah sasaran negara anggota yang akan berpengaruh pada kemajuan integrasi ekonomi.
Kerjasama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle ini diinisiasi oleh tiga kepala negara atau pemerintahan pada masa itu, yaitu Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohama, Presiden Indonesia Soeharto, Perdana Menteri Thailand Chuan Leekpai. IMT-GT menyediakan kerangka sub-regional untuk mempercepat pertumbuhan kerjasama ekonomi dan integrasi antar para anggotanya. IMT-GT hadir menjelang diberlakukannya “ASEAN Free Trade Area” (AFTA).
Pada awal terbentuk, daerah yang tergabung dalam IMT-GT dari Indonesia adalah 10 provinsi di pulau sumatera, yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat Bengkulu, Riau, Jambi, Lampung, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, dan Sumatera Selatan. Dari Malaysia meliputi Kedah, Kelantan, Melaka, Negeri Sembilan, Penang, Perak, Perlis dan Selangor, dan Thailand yaitu daerah Krabi, Nakhon Si Thammarat, Narathiwat, Pattani, Hattalung, Satun, Songkhla, Trang, Yala, Chumphon, Ranong, Surat Thani, Phang Nga, Phuket.
Dalam perkembangannya, ada 32 provinsi dan negara bagian yang bergabung, antara lain 10 provinsi dari Indonesia, 8 negara bagian dari Malaysia dan 14 provinsi dari Thailand. Sub-regional tiga negara bertetangga ini memiliki berbagai persamaan dan kedekatan emosional yang ditilik dari sisi geografis, sejarah, budaya dan bahasa.
Dalam lingkup negara-negara Asean, selain IMT-GT ada kerjasama sub-regional lainnya, seperti antara antara Thailand, Laos, Kamboja, Myanmar juga bagian selatan Republik Rakyat Tiongkok dalam kerangka Greater Mekong Subregion. Ada kerjasama BIMP EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipines – East Asean Growth Area).
Menurut Danil Akbar Taqwadin dalam ”Menyoal Orientasi IMT-GT bagi Aceh” (2016), ketiga bentuk kerjasama sub-regional tersebut nyatanya berusaha untuk meningkatkan kapabilitas negara-negara Asean dalam rangka integrasi ekonomi dan masyarakat Asia Tenggara dalam koridor Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).