Jembatan Lalan Ambruk antara Korban Jiwa dan Tongkang Batu Bara
KINGDOMSRIWIJAYA, Palembang – Sudah hampir tiga pekan jembatan P6 Lalan di Kecamatan Lalan, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) ambruk pada 12 Agustus 2024 akibat ditabrak kapal tongkang bermuatan batu bara yang tengah melintas di bawah jembatan.
Akibat ambruk jembatan yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp135 miliar tersebut, akses warga Lalan menuju ke Kecamatan Sungai Lilin untuk sementara terputus. Jembatan ini merupakan jalur yang menghubungkan Kecamatan Lalan dengan Kecamatan Sungai Lilin dan daerah lainnya di Muba.
Musibah ambruknya jembatan P6 Lalan tersebut merenggut korban jiwa. Enam orang tewas dan tujuh menderita luka ringan dan luka berat serta 10 kendaraan bermotor dan sepeda yang jatuh ke sungai saat tabrakan terjadi pada Senin malam (12/8) sekitar pukul 20.40 WIB. Mereka saat peristiwa naas terjadi ada yang tengah melintas dan memancing di atas jembatan.
Menurut Penjabat (Pj) Bupati Muba Sandi Fahlepi pada penandatanganan berita acara kesepakatan bersama pembangunan kembali Jembatan P 6 Kecamatan Lalan akhir pekan lalu, ambruknya terjadi Senin, 12 Agustus 2024 sekitar jam 20.40 WIB. “Ambruk ditabrak kapal yang bermuatan batu bara, yang ditarik oleh TB Medelin Spirit dan tongkang Santana Jaya Cargo milik Bara Sentosa Lestari yang di-assist oleh Tugboat Paris 22”, katanya di depan Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi.
Bupati Sandi menjelaskan, “Kapal tersebut melintas di bawah jembatan P6 Lalan pada malam hari saat kondisi air sungai sedang pasang. Kini kapal dan tongkang sudah diamankan Polairud di sekitar tempat kejadian. Awak kapal juga telah diamankan Direktorat Polairud Polda Sumsel”.
Pada penandatanganan berita acara kesepakatan yang berlangsung Jumat (30/8), disepakati bahwa perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam Asosiasi Lalu Lintas di Bawah Jembatan P6 Lalan (AP6L) akan melakukan perbaikan kembali jembatan P6 Lalan yang ambruk tersebut.