Home > Literasi

Penulis Perempuan Lely Mela Sari Luncurkan Buku Puisi Berjudul Hujan Yang Hilang

Buku puisi Hujan Yang Hilang merupakan langkah awal adanya denyut nadi sastra atau perpuisian Sumatera Selatan tahun 2024
Pembicara peluncuran buku kumpulan puisi
Pembicara peluncuran buku kumpulan puisi "Hujan yang Hilang" dari kiri Lely Mela Sari (penulis buku), penyair Anwar Putra Baru dan JJ Polong serta wartawan Maspril Aries. (FOTO: Muhammad Rifky)

KINGDOMSRIWIJAYA, Palembang – Penulis perempuan kelahiran Palembang, Lely Mela Sari kahir pekan ini meluncurkan buku keduanya berupa kumpulan puisi yang diberi judul “Hujan Yang Hilang”.

Peluncuran bertempat di Kawan Ngopi Kafe berlangsung istimewa, selain dihadiri para undangan, juga dihadiri sastrawan dan penyair senior Sumsel, Anwar Putra Bayu dan JJ Polong serta wartawan senior Maspril Aries.

Menurut Lely Mela Sari yang kerap disapa Ayi, dalam peluncuran buku kumpulan puisinya sengaja tidak mempublikasikan undangannya melalui media sosial, karena saya yakin puisi akan menemukan takdirnya (mengutip penyair Anwar Putra Bayu). “Mereka yang akan hadir pada acara launching ini pasti Allah pilihkan sebaik-baiknya yang hadir, yang mendukung saya tanpa syarat”, ujarnya.

Pada peluncuran buku kumpulan puisi tunggal yang berisi 37 puisi ini selain diisi dengan diskusi juga penampilan musikalisasi puisi oleh Lely Mela Sari yang akrab disapai Ayi dan JJ Polong yang juga staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya (Unsri).

Menurut sastrawan Anwar Putra Bayu, hadirnya buku puisi “Hujan Yang Hilang” merupakan langkah awal adanya denyut nadi sastra atau perpuisian Sumatera Selatan dalam tahun 2024. Buku kumpulan puisi ini merupakan buku kumpulan puisi kedua dari Ayi. Sebelumnya telah terbit buku kumpulan puisi berjudul “Evolusi Patah Hati” pada 2020.

“Kehadiran antologi puisi tunggal Lely Mela Sari ini sekalis ingin menjawab saat di tengah keminiman penerbitan buku kumpulan puisi yang ditulis oleh perempuan di Palembang”, kata Bayu yang juga Koordinator Sumatera organisasi penulis Satupena.

× Image