Dari New York Lahir Karya AD Pirous Lukisan Kaligrafi Surat Al Ikhlas
KINGDOMSRIWIJAYA – Dunia seni rupa modern Indonesia berkabung. Selasa, 16 April 2024 maestro seni rupa Indonesia AD Pirous meninggal dunia. Almarhum wafat di Rumah Sakit Boromeus, Bandung pukul 21.40 WIB.
AD Pirous selain sebagai seniman juga seorang Guru Besar Emeritus Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB). Sebelum dikebumikan di TPU Cibarunai Bandung, jenazah almarhum bernama lengkap Prof Abdul Djalil Pirous dilepas melalui prosesi pelepasan jenazah di Aula Timur, ITB Kampus Ganesha, Bandung, pada Rabu, 17 April 2024.
AD Pirous yang lahir 11 Maret 1932 di Meulaboh, Aceh adalah seorang akademisi sekaligus perintis pendidikan desain grafis di ITB. Tahun 1964 AD Pirous menyelesaikan pendidikannya di Departemen Seni Rupa ITB. Kemudian melanjutkan studi tentang printmakingdan desain grafis di Rochester Institute of Technology, Rochester, New York, Amerika Serikat pada tahun 1969.
Tahun 1972 AD Pirous kembali ke ITB menjadi Kepala Studio Desain Grafis Jurusan Desain ITB. Karirnya di ITB, tahun 1984 menjabat sebagai dekan pertama FSRD (Fakultas Seni Rupa dan Desain) ITB. Kemudian tahun 2005 dikukuhkan sebagai Guru Besar Emeritus ITB.
AD Pirous sebagai seniman yang termasuk angkatan 60-an yang terus berkiprah di dunia seni rupa sampai akhir hayatnya. Menurut Teten Rohandi dalam “Kaitan Judul dan Visual pada Karya Seni Lukis AD Pirous” (2009), adalah sosok yang komplit dan menjalani berbagai posisi dalam dunia kesenian, ia seorang pendidik, seniman, birokrat, penulis, diplomat kebudayaan dan organisator, yang semuanya dapat dilakoni dengan sepenuh hati.
Saat menjalani pendidikan, AD Pirous salah seorang seniman yang pernah mendapat pengajaran konsep Ries Mulder pada masa studinya (1955-1964), dengan konsep estetika seni rupa modern yang pada saat itu merupakan hal yang baru dan bertentangan dengan estetika realis dan naturalis yang ia ketahui sebelumnya.