Satu Lagi Novel Biografi dari Ranah Minang HR Rasuna Said Singa Podium
Selain novel biografi, juga dikenal adanya novel autobiografi. Menurut Suminto A. Sayuti, Wiyatmi, dan Dwi Budiyanto dalam penelitian berjudul “Membaca Nilai Kemanusiaan Dalam Novel Autobiografi” (2019), novel autobiografi merupakan salah satu genre novel yang telah mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan dalam tradisi sastra Indonesia. Novel yang mengangkat cerita dari perjalanan hidup penulisnya ini dapat dikatakan telah lahir sejak awal pertumbuhan novel Indonesia.
Novel berjudul “Kehilangan Mestika” yang ditulis oleh Hamidah (1935) – penulis angkatan Pujangga Baru kelahiran Bangka – menggunakan nama Hamidah untuk tokoh utamanya. “Diduga kisah tokoh Hamidah dalam novel tersebut merupakan catatan kisah hidup penulisnya. Menurut Suminto dkk, karya Hamidah ini secara karakteristik memiliki kecenderungan genre autobiografi.
Novel biografi adalah wujud karya sastra seperti halnya novel yang bermuatan kegelisahan individual. Novel biografi berisi fakta historis tentang perjalanan hidup seseorang yang disajikan dalam naratif imajinatif.
“Dalam novel biografi, rekam jejak seseorang tidak disajikan dalam bentuk paparan nasehat dan petuah yang bersifat menggurui dan tendensius. Rekaman jejak tersebut disajikan dalam paparan yang kontemplatif sehingga pembaca memperoleh pencerahan yang sublimatif dan bersifat individual. Artinya, dengan membaca novel biografi yang sama, dimungkinkan setiap orang memperoleh pengalaman dan pengetahuan berbeda yang bersumber dari tokoh yang dihadirkan dalam novel biografi tersebut”, tulis F Hasan dalam “Catatan Perihal Sastra Dan Pendidikan” (2002).
Bagaimana? Sudah faham atau mengerti dengan novel biografi?
Untuk melengkapi semua penjelasan di atas, mari menyimak penelitian Anwar Efendi berjudul “Nilai Karakter dalam Novel Biografi Hatta: Aku Datang karena Sejarah Karya Sergius Sutanto” (2020) dalam khasanah perkembangan sastra Indonesia, biografi yang ditulis dalam bentuk novel (roman) sudah ada sejak lama. Salah satu penulis roman biografi adalah sastrawan Hamka. Hamka menulis biografi berjudul “Ayahku” yang berisikan kisah hidup ayahandanya, Haji Abdul Karim Amrullah dalam bentuk naratif (novel).
Pengarang lain yang menulis roman biografi, adalah NH Dini, terkenal dengan cerita kenangannya: Sebuah Lorong di Kotaku, Padang Ilalang di Belakang Rumah, Langit dan Bumi Sahabat Kami, dan Sekayu. Beberapa tahun lalu muncul novel fenomenal yang juga ditulis berdasarkan kisah hidup penulisnya, yaitu Laskar Pelangi (Andrea Hirata). Kemudian ada biografi para tokoh-tokoh bangsa yang ditulis dalam format novel. Di antaranya: Penakluk Badai (Hasyim Asyari), Jejak Sang Pencerah (Ahmad Dahlan), Api Republik (Hamengku Buwono IX), Kuantar ke Gerbang (Soekarno), Aku Datang Karena Sejarah (Mohammad Hatta), Habibie dan Ainun (BJ Habibie), dan Peci Miring (Gus Dur). (maspril aries)