Home > Budaya

Tonton Tiga Pakar Hukum HTN Berperan di Film Dirty Vote

Film Menggabarkan bagaimana penggunaan infrastruktur kekuasaan yang kuat, tanpa malu-malu dipertontonkan secara telanjang di demi mempertahankan status quo.

Dari kiri ke kanan Feri Amsari. Bivitri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar. (FOTO: Dok. Dirty Vote)
Dari kiri ke kanan Feri Amsari. Bivitri Susanti dan Zainal Arifin Mochtar. (FOTO: Dok. Dirty Vote)

Tiga Pemeran

1. Zainal Arifin Mochtar lahir di Makassar 8 Desember 1978. Pendidikannya dilalui untuk S1 di Fakultas Hukum UGM (1997-2003), S2 (Master of Law) di Northwestern University, Amerika Serikat (2004-2006) dan S3 Ilmu Hukum UGM (2007-2012).

2. Bivitri Susanti kelahiran 5 Oktober 1974 menjalani pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI) tahun 1999 dan S2 University of Warwick Inggris tahun 2002 meraih gelar Master of Laws (LL.M).

Bivitri Susanti juga salah seorang pendiri Pusat Studi Hukum dan Kebijakan (PSHK) yang menghasilkan berbagai penelitian dan produk, seperti penelitian tentang Bikameral, perpustakaan Daniel S. Lev, pelatihan perancangan peraturan perundang-undangan. Pernah pernah menjadi menjadi research fellow di Harvard Kennedy School of Government, visiting fellow di Australian National University School of Regulation and Global Governance dan visiting professor di University of Tokyo, Jepang.

3. Feri Amsari kelahiran Padang, 2 Oktober 1980 menjalani pendidikan S1 di Fakultas Hukum Universitas Andalas, dan S2 pada Pascasarjana Universitas Andalas dan Magister Perbandingan Hukum Amerika dan Asia pada William and Mary Law School di Virginia, Amerika Serikat. Feri pernah menjadi Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas. (maspril aries)

× Image