Home > Literasi

50 Tahun Emas TVRI Sumsel ada Bincang Buku Bernalar Sebelum Klik Bersama Wamen Kominfo

Buku Bernalar Sebelum Klik merupakan buku panduan literasi digital untuk bijak dalam menggunakan media sosial dalam memproduksi sebuah informasi dan menyebarkannya.

Tiga pembicara bincang buku
Tiga pembicara bincang buku "Bernalar Sebelum Klik" dari kiri ke kanan : Maspril Aries. Agus Sudibyo dan Wamen Kominfo Nezar Patria. (FOTO: Aina RA)

Sementara itu penulis buku Agus Subibyo mengaku penulis buku ini terinspirasi dari keluarganya. Agus bercerita, inspirasi terbitnya buku “Bernalar Sebelum Klik” bermula saat dirinya menganggap anaknya sudah kecanduan gadget. Namun, setelah disadari, tak hanya sang anak, tapi dirinya dan istri, bahkan hampir seluruh pengguna gadget agaknya mengalami hal yang sama, yaitu kecanduan.

“Jadi kami, saya dan istri, itu gelisah anak kami masih kelas 5 SD seperti halnya anak-anak di Indonesia, kami merasa anak kami kecanduan gadget. Tetapi setelah kami pikir-pikir yang kecanduan gadget itu bukan hanya anak kami, kami semua kecanduan gadget, yang lebih parah itu justru saya dan istri saya”, kata Agus yang juga Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI.

Berangkat dari kegelisahan itu, Agus menyebut bahwa kecanduan gadget merupakan problem generik yang secara tidak sadar dialami oleh hampir semua orang di Indonesia.

“Jadi, yang ditawari buku semacam ini adalah menawarkan bahan pokok yang tidak dijual di mini market dan super market. Bahan pokok yang hari ini menjadi kebutuhan dasar hampir semua orang,” ujarnya.

Bahan pokok itu menurut Agus adalah pulsa atau kuota internet. Selain itu, ada bahan pokok lainnya yang tak kalah penting, yaitu literasi digital. “Jadi, semakin tinggi kebutuhan masyarakat terhadap pulsa semakin tinggi juga kebutuhan masyarakat terhadap literasi digital”, katanya.

“Inilah yang coba dibahas dalam buku ini. Dan buku ini membahas problem-problem yang kita hadapi karena kita mengalami kecanduan gadget”, kata Agus Sudibyo yang pernah menjadi anggota Dewan Pers.

× Image