Home > Literasi

50 Tahun Emas TVRI Sumsel ada Bincang Buku Bernalar Sebelum Klik Bersama Wamen Kominfo

Buku Bernalar Sebelum Klik merupakan buku panduan literasi digital untuk bijak dalam menggunakan media sosial dalam memproduksi sebuah informasi dan menyebarkannya.

Suasana Bincang Buku
Suasana Bincang Buku "Bernalar Sebelum Klik" oleh TVRI Sumsel. (FOTO: Aina RA)

Pembicara Rika Efianti menyampaikan, “Buku Bernalar Sebelum Klik dapat membantu Pemerintah Provinsi Sumsel untuk melakukan sosialisasi literasi digital kepada masyarakat Sumsel.

“Dengan adanya buku ini dan apa yang sudah sudah dijelaskan Wakil Menteri Kominfo telah membuka wawasan kita tentang teknologi digital. Hal ini menyadarkan kami bahwa peran kami Dinas Kominfo dan TVRI sangat besar untuk membangun bangsa dengan literasi digital”, ujarnya.

Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan telah melakukan beberapa upaya dalam memberikan informasi kepada masyarakat terkait dengan literasi digital, di antaranya FGD terkait digitalisasi, media sosial dan bahayanya internet. “Kami juga melalui media sosial selalu memberikan informasi terkait berita hoaks dan disinformasi yang telah terverifikasi,” ujarnya.

Jurnalis senior Maspril Aries yang juga penulis buku, menilai kehadiran buku Bernalar Sebelum Klik hadir pada waktu yang tepat ketika kegelisahan masyarakat terhadap medsos tengah tinggi dengan kondisi literasi digital yang masih cukup rendah. “Sekarang bagaimana supaya kita menggunakan kemajuan teknologi digital secara tepat agar tidak terpeleset ke delik hukum”, katanya.

“Buku ini buku ini dibuat dengan sangat baik format, desain dan lay out. Demikian juga dengan gaya penulisannya yang sederhana dan mudah dimengerti oleh siapa saja yang membaca”, kata jurnalis senior peraih Press Card Number One.

Jurnalis senior Hadi Prayogo menyoroti perkembangan media cetak kini mulai mengalami penurunan dan bertransformasi menjadi media online atau koran digital.

“Media online ini menggunakan platform berbasis internet tentunya mempermudah masyarakat dari berbagai kalangan untuk mengakses koran digital di manapun dan kapanpun. Sebagian besar masyarakat juga telah beralih ke koran digital karena dinilai lebih efisien dan efektif. Dengan begitu koran cetak yang menggunakan kertas sudah banyak yang berhenti beredar karena kurangnya peminat”, ujarnya. (D Oskandar)

× Image