Home > Kuliner

World Environment Day 2025 - Hari Tanpa Plastik, Hari kembali ke Kuliner Lokal

Pemerintah daerah belum punya program konkrit dalam Hari Lingkungan Hidup ini. Oleh sebab itu, tak ada salahnya anjuran diarahkan pada kampanye Kembali ke Penganan Lokal.

Oleh: Dr. Yenrizal, M.Si. (Akademisi Komunikasi Lingkungan UIN Raden Fatah)

Saat melintasi jalur Padang Panjang menuju Bukittinggi di Sumatera Barat (Sumbar), akan ditemui di pinggir jalan jejeran pedagang kecil dengan pondok-pondok sederhana. Pada papan nama kecil tertulis Bika, penganan khas daerah tersebut. Rasanya yang gurih dan manis, menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung untuk singgah. Penganan berbahan baku beras, tepung dan diadon dengan santan kelapa ini memang menggiurkan, apalagi dibungkus dengan wadah khusus daun Tarok (daun Waru). Cuaca dingin di daerah itu cocok untuk menikmati Bika yang masih berasap.

Beralih ke Sumatera Selatan (Sumsel), saat melintasi daerah antara Pagar Alam dengan Lahat, tepatnya Desa Tanjung Sirih, akan ditemui puluhan pedagang yang menjajakan Lemang. Mereka berjejer sepanjang jalan, tak hanya sekedar menjual, pedagang juga memamerkan proses memanggang Lemang. Tersedia ragam rasa, Lemang orisinal, Lemang durian, Lemang pisang, dan bahkan tersedia juga panggang ikan dalam bambu. Semua berbahan dasar bambu sebagai pembungkus.

Berbeda dengan di tempat lain, dimana Lemang biasanya banyak dibuat pada saat momen acara tertentu, maka di Tanjung Sirih, Lemang tersedia setiap saat. Bedanya juga, Lemang disini berukuran lebih kecil sehingga sangat mudah jika ingin dibawa sebagai oleh-oleh.

Di sisi lain, di masyarakat tradisional Sumatera Selatan, juga di Bangka Belitung (Babel), dikenal jenis makanan yang tergolong unik, Bekasam. Makanan ini adalah ikan yang difermentasi menggunakan garam. Seekor ikan dimasukkan dalam bungkus daun, dilaburi garam dan kemudian dibiarkan selama beberapa hari. Setelah terjadi proses fermentasi, daging ikan sudah lembek, barulah dimakan. Bagi yang tidak biasa, akan terasa jijik, tapi bagi masyarakat lokal, ini termasuk yang dicari karena rasanya yang beda.

× Image