Malari Gerakan Mahasiswa 50 Tahun Lalu
Gerakan mahasiswa angkatan 1974 yang menyebabkan terjadi peristiwa Malari telah mengakhiri bulan madu antara militer dengan mahasiswa pasca keberhasilan menumbangkan pemerintahan Orde Lama.
Gerakan Mahasiswa
Gerakan mahasiswa oleh banyak pakar ilmu sosial disebut sebagai bagian dari gerakan sosial. Gerakan mahasiswa umumnya termanifestasi dalam bentuk unjuk rasa dan demonstrasi yang bersifat masif di seluruh kota besar di Indonesia.
Pengertian Gerakan Mahasiswa menurut Andik Matulessy dalam “Mahasiswa & Gerakan Sosial” (2005), adalah perilaku kolektif dari sekumpulan individu dalam waktu yang relatif lama, terorganisir dan mempunyai tujuan untuk mengadakan perubahan struktur sosial yang dianggap tidak memenuhi harapan, serta memunculkan kehidupan yang lebih baik.
Ada juga pakar menyebut gerakan mahasiswa sebagai gerakan moral dengan aksi damai. Faktanya yang terjadi, tetap saja ada korban jiwa, ada mahasiswa yang meninggal seperti yang terjadi pada gerakan mahasiswa 1966 dan gerakan mahasiswa 1998.
Pakar politik Arbi Sanit memiliki pandangan bahwasanya gerakan mahasiswa mencakup dua arah yaitu aksi politik dan moral. Berdasarkan arah gerakan dengan sifat moralis, sehingga gerakan mahasiswa ini meletakkan gerakan menjadi suatu kekuatan untuk motor dalam munculnya perubahan.
Sebagai bagian dari gerakan sosial, mengutip Agus Rustamana dan kawan-kawan dalam “1998 Reform Movement” (2023) bahwa gerakan mahasiswa tidak bisa hanya dipandang berdasarkan sudut pandang mahasiswa tersebut sendiri saja. Gerakan mahasiswa adalah penggabungan dari beberapa macam kelompok mahasiswa yang bergabung dalam menuntut suatu hal. Gerakan sosial sendiri bisa diartikan sebagai usaha dengan tindakan yang diinginkan sekumpulan individu tujuannya mewujudkan suatu perubahan.