Home > Literasi

Singa Betina Parlemen, Biografi Perempuan Pertama Ketua Par

Buku Singa Betina Parlemen Bumi Sriwijaya berisi perjalanan hidup perempuan keturunan trah Mangkunegaran.

Peluncuran buku biografi RA Anita Noeringhati. (FOTO : Maspril Aries)

Selain keduanya, juga dikena adanya memoar. Memoar ini mempunyai kedekatan makna dengan otobiografi; titik perbedaanya adalah memoar ditulis oleh tokoh tersebut mengenai satu peristiwa saja, atau tonggak peristiwa sejarah yang dianggap penting.

Sementara itu Syafii Maarif dalam “Titik-Titik Kisar di Perjalanananku: Autobiografi” (2009), lebih memberikan makna kedekatan otobiografi dengan memoir sebagai sebuah cerita, riwayat, atau sejarah yang ditulis pribadi yang bersangkutan. Sedangkan tulisan riwayat hidup kelompok atau biografi kolektif dikenal dengan prosopografi atau tabaqat dalam historiografi Islam.

Namun faktanya menurut Gerry van Klinken, ada sebagian besar otobiografi tidak ditulis sendiri oleh tokohnya tetapi ditulis oleh penulis belakang layar (ghost writer). Pada idealnya otobiografi ditulis sendiri karena menyangkut kepribadian yang ingin diceritakan kepada orang lain.

Dalam penulisan biografi ada banyak ragam atau gaya penulisan. Gaya penulisan kerap dibedakan menjadi lima macam, yaitu gaya deskripsi, gaya narasi, gaya eksposisi, gaya argumentasi, dan gaya persuasi.

Belakangan tengah marak penulisan buku biografi dengan gaya penulisan roman disebut “novel biografi.” Ada banyak penulis novel biografi di Indonesia, salah satunya yang saya kenal adalah Khairul Jasmi seorang wartawan senior yang kini menjadi Pemimpin Redaksi Harian Singgalang yang terbit di Padang.

Ada beberapa novel biografi yang sudah ditulis wartawan peraih penghargaan Adinegoro, diantaranya “Sang Ulama Penggerak” (novel biografi Syekh Ibrahim Musa), “Inyiak Sang Pejuang” (novel biografi Syekh Sulaiman ar-Rasuli), dan “Perempuan yang Mendahului Zaman” (novel biografi Syekhah Rahman El Yunusiyyah), dan yang terbaru terbit adalah novel biografi “Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi.”

Dari banyak penulis biografi dan buku biografi yang telah terbit, di Indonesia salah seorang penulis biografi yang paling produktif adalah Ramadhan K.H. Ada sebanyak 30 kisah hidup tokoh terkemuka Indonesia sudah ditulis oleh Ramadhan. Mulai dari presiden, pengusaha, pejabat, jendral, hingga tokoh daerah. Biografi tersebut ditulis dengan gaya memikat, menyentuh, inspiratif dan penuh warna.

Diantara biografi karya Ramadhan KH, “Kuantar ke Gerbang: Kisah Cinta Ibu Inggit dengan Bung Karno; Gelombang Hidupku; Dewi Dja dari Dardanella; Bang Ali: Demi Jakarta 1966–1977; dan Soeharto: Pikiran, Ucapan, dan Tindakan Saya.

Harus dicatat bahwa sebuah biografi lebih kompleks dari pada sekadar daftar tanggal lahir, perkawinan, atau mati dan perjalanan karir atau pekerjaan seseorang. Dari setiap bagian pada teks biografi, kita dapat menentukan makna dan memperoleh informasi dari biografi tersebut. (maspril aries)

× Image