Home > Budaya

Erick Thohir Selamatkan Arsip Musik Indonesia

Di Lokananta tersimpan arsip rekaman dari penyanyi Indonesia seperti Gesang, Waldjinah, Titiek Puspa, Bing Slamet, Sam Saimun dan lainnya.

Kehadiran Lokananta disambut baik oleh Presiden Soekarno. Lokananta memiliki tugas memproduksi dan menduplikasi piringan hitam dan pita kaset. Mulai tahun 1958, piringan hitam mulai dipasarkan kepada umum melalui RRI dan diberi label Lokananta.

Namun Masa kejayaan Lokananta tidak berlangsung lama karena munculnya beberapa perusahaan rekaman swasta yang memproduksi pita kaset yang harganya lebih murah dari piringan hitam. Tahun 1970 di Jakarta Barat berdiri perusahaan rekaman, kemudian ada perusahaan rekaman Remaco, Angels Record, Musica Studio dan lainnya yang menjadi saingan Lokananta.

Lokananta menyimpan ribuan keping pirangan hitam (PH). Arsip PH tersebut disimpan dalam can, yaitu sebuah wadah besi berbentuk tabung sesui dengan ukuran piringan hitam. Can yang terbuat dari besi tak mungkin termakan rayap.

Ada juga rekamanPH yang disimpan di dalam rak kayu. Ruangan yang digunakan untuk penyimpanan piringan hitam juga suhu harusnya diatur dan terjaga agar arsip rekaman musik Indonesia tidak rusak.

Jika saja arsip musik Indonesia di Lokananta tidak terjaga, revitalisasi tidak dilakukan, bukan tidak mungkin bangsa ini mulai kehilangan identitas budayanya, tulis Gading Pramu Wijaya dalam “Lokananta Arsip Sejarah Musik Indonesia yang Terlupakan” (2019).

Jadi jangan kaget jika kita kehilangan arsip, ada lagi Indonesia yang diklaim sebagai lagu negara tetangga. Seperti lagi “Rasa Sayang” yang direkam di Lokananta diklaim sebagai lagu Malaysia.

Berdasarkan penelitian Philip Yampolsky “Lokananta A Discography of The National Recording Company of Indonesia 1957-1985,” (1987), pada era piringan hitam (1957-1971), Lokananta telah memproduksi rekaman musik dari semua kategori, secara keseluruhan produksi rekaman itu berdurasi 8.628 menit. Produksi rekaman Musik Nasional dan musik dan teater Jawa Tengah mendominasi produksi rekaman Lokananta, yaitu sekitar 7/8 atau 88% dari total produksi.

Musik Nasional termasuk di dalamnya hiburan daerah merupakan jenis musik yang banyak diproduksi oleh Lokananta. Jumlah produksi rekaman jenis musik ini sebanyak 44 persen, musik dan teater Jawa Tengah menduduki posisi kedua dalam jumlah produksi rekaman Lokananta yaitu sebanyak 41 persen. Musik dan teater dari daerah lain sebanyak 15 persen yang terbagi menjadi Sunda sebanyak 7 persen, Jawa Timur sebanyak 4 persen dan Bali sebanyak 4 persen.

Itu data yang terungkap dari laporan penelitian yang dilakukan tahun 1987. Mungkin saja jumlah arsip yang ada pasca revitalisasi lebih banyak dan beragam. Kepedulian Menteri BUMN Erick Thohir telah menyelamatkan arsip musik Indonesia. (maspril aries)

× Image