Daftar Kudeta Militer Terjadi di Turkiye (Bagian 2 - Habis)
Sebagai sebuah republik tahun 1924, Turki adalah negara yang menerapkan demokrasi perwakilan parlemen. Presiden dari Republik Turki adalah kepala negara dan memiliki peran seremonial. Perdana Menteri dari partai yang memiliki kursi terbanyak di parlemen yang menjalankan kekuasaan eksekutif.
Sejak awal kemerdekaannyan Negara Turkiye yang dulu bernama Turki telah beberapa kali diguncang kudeta militer. Sejak Mustafa Kemal Attaturk meninggal tahun 1937, Turki telah beberapakali diguncang kudeta militer. Kudeta milter pernah terjadi tahun 1960, 1971, 1980 dan 1997.
Militer Turki yang didominasi oleh kelompok nasionalis dan sekuler yang sangat loyal terhadap Attaturk. Jika militer menganggap bahwa pemerintahan yang berlangsung tersebut tidak sesuai dengan apa yang telah ditetapkan oleh Attaturk (Sekularisme) maka militer melakukan kudeta.
Aksi kudeta militer ini pertama kali di negara ini terjadi pada 27 Mei 1960. Awalnya tahun 1950 berlangsung pemilu demokratis yang menjadikan Partai Demokrat Partisi (DP) sebagai pemenang setelah sebelumnya selalu dimenangkan oleh partai sekuler CHP. Sebagai partai penguasa tahun dimulailah kebangkitan gerakan Islam di Turki. Salah satu yang mencolok adalah dikembalikanya azan ke bahasa aslinya (Arab).
Setelah hampir satu dekade berkuasa, pada tahun 1960 muncul gerakan perlawan untuk menghentikan program ‘islamisasi’ DP ini. Gerakan ini kudeta yang dilakukan junta militer terhadap pemerintahan sah PM Adnan Menderes yang kala itu sang perdana menteri harus berakhir tiang gantungan.
Kudeta perdana ini disusul dengan kudeta berikutnya oleh junta militer. Kudeta kedua terjadi tahun 1971, kudetia ketiga tahun 1980, kudeta keempat tahun 1997 dan kudeta kelima terjadi 15 Juli 2016.
Kudeta militer kedua terjadi 12 Maret 1971. Kudeta terjadi pada masa kekuasaan Suleyman. Kudeta militer terjadi disebabkan adanya kekacauan dalam kalangan kelompok muslim yang bersitegang karena berdebat untuk menentukan siapa yang lebih berhak dalam mewarisi Partai Keadilan (Adelet Partisi) berhasil memenangkan pemilihan umum legislatif 1965. Kekisruhan partai politik ini mendorong terjadinya kudeta militer.
Kudeta militer ketiga di Turki terjadi pada 12 September 1980. Kudeta militer ini lebih bersifat kedaerahan, yang artinya Turki harus melawan pemberontakan yang berasal dari suku Kurdi. Kudeta yang ketiga ini menimbulkan kesan yang mendalam bagi ranah politik Turki. Dalam kudeta militer kali ini, militer semakin memperkuat eksistensinya didalam panggung politik Turki. Meskipun ada undang-undang yang melarang adanya campur tangan militer dalam sistem politik di Turki, namun peraturan itu tidak pernah bisa diterapkan secara maksimal.
Pada 28 februari 1997 kembali terjadi kudeta militer yang keempat. Kudeta militer yang terjadi di Turki kali ini dikenal dengan sebutan “kudeta post modern setelah kudeta”. Menurut Syarif Taghian dalam “Erdogan Muadzin Istanbul Penakluk Sekulerisme Turki,” (2015), kudeta tersebut terjadi dimana ketika pihak militer mengerahkan semua pasukannya untuk menurunkan senjata berlapis baja ke jalan-jalan di Ankara dan memaksa perdana menteri yang ketika itu dijabat oleh Necmettin Erbakan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
Kelima adalah kudeta militer pada 15 Juli 2016. Kudeta ini menuntut Presiden Recep Tayyip Erdogan mundur dari Presiden Turki. Namun kudeta ini gagal menumbang Erdogan. Aksi kudeta militer kali ini dapat dengan mudah digagalkan oleh pemerintah Turki dikarenakan kuatnya dukungan dari rakyat terhadap pemerintahan Erdogan. Rakyat turun langsung ke jalan untuk melawan aksi kudeta militer. (maspril aries)