Sakura Tengah Berbunga di Himeji
Kastil Himeji menjadi salah satu bukti masyarakat Jepang juga dikenal sebagai masyarakat yang peduli melestarikan dan menjaga kebudayaannya. Dalam The World Heritage in Japan (2006) menyebutkan bahwa Himeji-joo adalah contoh terbaik yang masih ada dari arsitek istana Jepang abad 17. Ini adalah mahakarya konstruksi kayu, memadukan fungsi dengan daya tarik estetik, baik dalam penampilannya yang elegan yang dibatasi oleh dinding tanah liat bercat putih dan dalam kehalusan hubungan antara massa bangunan dan lapisan atap ganda.
Muslim Friendly
Setelah puas berkeliling komplek istana Himeji dengan keindahan bunga sakura perjalanan bisa dilanjutkan menuju destinasi lainnya. Destinasi yang ada di Himeji bisa dijangkau dengan transportasi sepeda. Sepeda bisa disewa di stasiun sepeda Harima yang berlokasi di terminal bus Shinki yang berada satu kawasan dengan stasiun Himeji. Bagi wisatawan yang ingin menyewa sepeda cukup dengan menunjukkan paspor. Sewa sepedanya gratis. Setelah menggunakan sepeda seharian, sepeda harus dikembalikan ke stasiun sepeda.
Dari Kastil Himeji perjalanan bisa menuju ke beberapa destinasi wisata yang ada. Seperti ke Kuil Engyoji yang berada di Gunung Shosha. Butuh waktu sekitar 30 menit dengan bus untuk tiba di kuli yang pernah menjadi lokasi pembuatan film “The Last Samurai.” Untuk sampai ke Kuil Engyoji yang berada di ketinggian harus naik kereta gantung lalu dilanjutkan berjalan kaki sekitar sekitar 20 menit.
Lalu ada juga Taman Koko-en yang tak jauh dari stasiun Himeji bisa ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 15 menit. Di taman ini pengunjung akan dijamu dengan seremoni minum teh. Di taman ini ada rumah tinggal keluarga bangsawan Nishi yang dihiasi air terjun, aneka tanaman dan bunga diantaranya bunga sakura.
Juga ada destinasi lainnya, Rumah Monster Kappa. Monster Kappa ada dalam cerita rakyat setempat. Dalam ceritanya, monster ini menyerang dan menangkap anak-anak nakal. Namun kemudian monster ini menyesal karena tidak ada lagi anak-anak bermain. Rumah monster ini bisa dijangkau dengan menggunakan bus sekitar 20-30 menit.
Jika ingin membeli suvenir atau tanda mata bisa mendatangi Toko Bansankan. Toko ini menjual berbagai produk kerajinan lokal di Himeji. Ada berbagai jenis suvenir yang dijual, seperti ada sumpit dari besi.
Himeji saat ini dikenal sebagai destinasi wisata yang ramah bagi wisatawan muslim. Sejak 2018 Pemerintah daerah setempat sudah berkampanye dan mempromosikan wisata halal. Himeji mengincar wisatawan muslim dari Indonesia dan Malaysia.
Untuk urusan kuliner, di kota ini banyak dijumpai restoran halal. Restoran di kota ini memasang tulisan “Muslim Friendly” dan “Halal” di depan pintu masuk. Juga ada foto-foto makanan halal yang ditawarkan. Jika ragu bisa ditanya kepada pelayan restoran apakah menu makanan yang disajikan halal atau tidak?
Selain restoran halal di beberapa tempat juga tersedia musala untuk salat. Seperti di gedung Shinki, selain ada restoran halal juga ada musala berukuran sekitar 3x4 meter yang dilengkapi dengan Alquran dan perlengkapan salat bagi perempuan ada mukena. Untuk tempat salat, di Himeji sangat mudah ditemukan. Ruang salat pertama dibangun berada dalam Harima Cycle Station yang terletak tepat di depan stasiun JR Himeji. (maspril aries)