Memperingati Hari Batik dan Sejarahnya di Tengah Duka
Gambo Muba
Dalam perkembangannya adanya batik di Indonesia, hampir seluruh daerah atau provinsi memiliki jenis kain batik selain jenis kain batik yang sudah banyak dikenal berasal dari daerah di pulau Jawa. Selama ini masyarakat ada mengenal batik Aceh sampai batik Papua. Jika di Indonesia ada 37 provinsi berarti ada 37 jenis kain batik di Indonesia.
Jumlah jenis dan ragam batik di Indonesia semakin banyak jika setiap daerah kabupaten dan kota memiliki kain khas daerahnya selain songket dengan diberi nama “batik” maka ada ratusan jenis dan ragam kain batik di Indonesia. Alangkah kaya nya jenis kain batik di Indonesia bisa lebih dari 500 jenis kain batik. Kain batik adalah identitas budaya Indonesia sekaligus sebagai salah satu warisan budaya.
Salah satu dari ratusan jenis kain batik di Indonesia, salah satunya adalah kain yang disebut “gambo” yang berasal dan berkembang di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Sumatera Selatan (Sumsel). Ada yang menyebut gambo itu kain jumputan, tapi ada yang lain menyebut gambo sebagai kain batik dari Muba. Gambo adalah karya kreatif batik khas dari Bumi Serasan Sekate.
Gambo muba hadir sebagai batik alternatif. Kain batik gambo diklaim sebagai batik yang ramah lingkungan atau eco-fashion. Tak urung seorang ibu negara Iriana Joko Widodo pun mengungkapkan kekagumannya terhadap gambo Muba. “Saya sangat terpukau dengan produk Gambo Muba ini. Karya orang lokal namun kualitasnya internasional,” katanya.
Tidak hanya sebatas itu, ibu negara Iriana Joko Widodo juga menyebut produk gambo Muba telah mengangkat kearifan lokal dan memberikan kontribusi positif bagi petani gambir dan pengrajin gambo Muba. “Yang membuat saya terpukau bahannya dari getah gambir dan ini tentunya sangat ramah lingkungan,” ujarnya.
Gambo Muba telah hadir sebagai alternatif batik dalam dunia fashion Indonesia, sebagai kain karya anak bangsa yang ramah lingkungan atau eco-fashion karena menggunakan pewarnaan dari limbah getah gambir yang banyak ada di Kecamatan Babattoman, Kabupaten Muba. Kain gambo Muba memanfaatkan getah gambir.
Untuk zat warna alam atau ramah lingkungan bagi bahan tekstil atau batik di Indonesia sangat kaya, salah satunya dengan memperoleh dari hasil ekstrak berbagai bagian tumbuhan seperti akar, kayu, daun, biji ataupun bunga. Pengrajin-pengrajin batik telah banyak mengenal tumbuhan-tumbuhan yang dapat mewarnai bahan tekstil beberapa diantaranya adalah daun pohon nila (indigofera), kulit pohon soga tingi (Ceriops candolleana arn), kayu tegeran (Cudraina javanensis), kunyit (Curcuma), teh (Tea), akar mengkudu (Morinda citrifelia), kulit soga jambal (Pelthophorum ferruginum), kesumba (Bixa orelana), daun jambu biji (Psidium guajava) dan jenis tumbuhan lainnya.
Gambo Muba mulai diperkenalkan pada 2016 oleh Ketua Tim Penggerak PKK waktu itu Thia Yufada, yang mulai mengadakan pelatihan teknik menjumput dan membuat kain batik dengan memanfaatkan limbah alami dari getah gambir. Pelatihan diikuti beberapa kader dari desa-desa di Kabupaten Muba.
Limbah gambir untuk pewarna gambo berasal dari Kecamatan Babat Toman salah satu kecamatan di Muba yang merupakan sentra daerah penghasil gambir. Gambir dari Muba adalah satu-satunya gambir terbaik di Indonesia. Gambir Muba juga menjadi bahan baku farmasi juga menjadi obat antibiotik alami.
Gambo Muba kemudian semakin berkembang, desainnya memiliki nilai estetika yang tinggi karena menggunakan bahan pewarnaan alami. Gambo Muba adalah awalnya adalah karya dari perempuan atau ibu-ibu rumah tangga yang menjadi salah satu sumber pendapatan ekonomi. Gambo Muba semakin berkembang pesat, ada UMKM yang telah mengusahakan produksi kain gambo dengan beragam produk fashionnya.
Gambo Muba adalah industri kreatif yang di dalamnya ada pengembangan ide, kreativitas, keterampilan, serta bakat individu untuk mewujudkan kesejahteraan dan memnbuka lapangan pekerjaan, khususnya bagi ibu-ibu di Kabupaten Muba.
Gambo Muba pun telah mendunia. Sebagai salah satu produk batik Indonesia sudah juga melalang ke manca negara. Pada 2019 Gambo Muba diperkenalkan sampai ke benua Eropa. Di Norwegia kain gambo tampil pada Festival Indonesia yang berlangsung di Oslo. Gambo Muba juga menjadi liputan majalah internasional Ozip Magazine yang terbit di Australia. Pada majalah Ozip edisi April 2021, majalah yang tampil lux dalam rubrik Fashion mengangkat laporan dua halaman tentang Gambo Muba sebagai kain batik asal Indonesia.
Sebelumnya, pada media Ozip edisi online yang diunggah Desember 2020 telah mengangkat tentang kain jumputan asal Kabupaten Muba tersebut dalam tulisan berjudul “Mengenal Lebih Dekat Kain Jumputan Gambo Muba.”
Batik adalah kekayaan bangsa Indonesia yang diakui dunia. Batik adalah kekayaan bangsa berupa karya seni sekaligus warisan leluhur bangsa dan menjadi ciri khas Indonesia di kancah pergaulan dunia internasional. (maspril aries)