Mengenang 113 Tahun Naguib Mahfouz dari Sebuah Coffee Shop di Khan el-Khalili
Naguib Mahfouz Coffee Shop menawarkan atmosfer yang hangat dan akrab, dengan dekorasi yang mencerminkan budaya Mesir. Dindingnya dipenuhi dengan foto-foto Naguib Mahfouz dan kutipan-kutipan terkenal dari karyanya.
Jika anda tengah berada di Universitas Al Azhar anda bisa berjalan kaki ke Naguib Mahfouz Coffee Shop yang jaraknya sekitar 1 km. Sekitar 500 meter dari kafe ini ada Masjid Al-Hussein, salah satu masjid bersejarah di Kairo, yang banyak dikunjungi oleh peziarah dan wisatawan.
113 Tahun Naguib Mahfouz
Naguib Mahfouz, sastrawan Mesir yang lahir pada 11 Desember 1911, jika ia masih hidup maka pada 11 Desember 2024 lalu ia berumur 113 tahun. Naguib Mahfouz ada yang menulisnya Najib Mahfuz, lahir dari keluarga kelas menengah. Ia tumbuh dalam keluarga yang menghargai pendidikan dan seni. Sejak muda, Mahfouz menunjukkan minat yang besar terhadap sastra, terinspirasi oleh berbagai penulis Arab dan Barat. Ia memulai karier menulisnya pada tahun 1930-an dan dengan cepat menjadi salah satu penulis paling penting di dunia Arab. Ia meninggal dunia pada 30 Agustus 2006.
Mahfouz menerbitkan karya pertamanya novel berjudul Bawabat al-Maqdisi (1930) disusul novel berjudul Abath Al-Aqdar (Permainan Takdir), pada tahun 1939. Puncak kejayaannya datang melalui novel trilogi Al-Thulathiyya, yang terdiri dari tiga novel: Bayn Al-Qasrayn (Di Antara Dua Istana), Qasr Al-Shawq (Istana Kerinduan), dan Al-Sukkariyya (Jalan Sukkar). Trilogi ini dianggap sebagai salah satu karya sastra Arab paling penting abad ke-20.
Dalam The Cairo Trilogy, Mahfouz menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Mesir dari berbagai lapisan sosial. Melalui karakter-karakternya, ia mengeksplorasi tema-tema seperti kemiskinan, korupsi, dan perjuangan kelas. Karya ini menyoroti bagaimana individu terjebak dalam sistem sosial yang lebih besar dan sulit untuk mengubah nasib mereka.