Home > Budaya

Hachiko Anjing Setia yang Berulang Tahun ke 101 pada 10 November 2024

Asal usul Hachiko adalah seekor anjing keturunan asli dari Akita yang memilik ciri khas dengan bentuk ekornya yang melingkar.

Berfoto dengan obyek patung Hachiko di depan stasiun Shibuya. (FOTO: Dok. Maspril Aries)
Berfoto dengan obyek patung Hachiko di depan stasiun Shibuya. (FOTO: Dok. Maspril Aries)

Kemudian, teman keluarga Kondo yaitu Kakita meminta salah satu anak Aka untuk atasannya yang bernama Mase. Mase menginginkan anak anjing keturunan Akita asli untuk temannya yang tinggal di Tokyo. Lalu Hachi yang kira-kira baru berumur 20 hari dikirim dengan kereta barang ke Tokyo kepada keluarga Ueno yang tinggal dekat stasiun Shibuya.

Saat tiba di Tokyo kondisi Hachi terbaring seperti sudah mati. Lalu oleh Ueno diberi susu, Hachi meminumnya dan sehat kembali. Ueno lalu memberi nama anjing kecil yang waktu duduk, kaki depannya membentuk huruf delapan dengan nama “Hachiko”.

Pada awalnya Hachiko atau Hachi akan dipelihara oleh Chizuko anak Profesor Ueno, namun tidak jadi karena tetapi karena Chizuko akan menikah dengan Moriyama. Akhirnya, Hachi tinggal bersama Profesor Ueno Shujiro dan istrinya Shizuko Ueno. Hubungan Hachi dan Ueno sangat dekat sampai-sampai mandi di Ofuro pun berdua dan ketika hujan besar turun, Ueno membawa Hachi ke dalam rumah dan tidur sambil memeluk Hachi di ruang baca.

Selain keakraban di rumah, ada satu kebiasaan Hachi yang menjadi kegiatan rutinitas, adalah saat Ueno berangkat ke stasiun Shibuya untuk mengajar di Universitas Tokyo, Hachi selalu ikut serta mengantar sampai stasiun. Lalu pada setiap sore Hachi pergi ke stasiun Shibuya dan duduk di dekat pintu keluar menunggu sampai Ueno pulang. Itu dilakukan Hachi tanpa mengenal hujan ataupun salju. Setiap hari Hachi pergi ke stasiun Shibuya menunggu tuannya pulang.

Sampai suatu saat, pada bulan Mei 1925 Profesor Ueno meninggal dunia mendadak akibat serangan jantung di tempat kerjanya dan tidak pernah kembali ke stasiun Shibuya tempat Hachiko selalu menanti kedatangannya. Sejak saat itu, Hachiko tidak lagi bertemu dengan tuannya. Meski begitu, Hachiko tetap kembali ke stasiun setiap hari, menanti kepulangan tuannya dan itu ia lakukan selama 10 tahun.

Dalam novel “Hachiko Monogatari” Kaneto Shindo menuliskan, “Tetapi siang itu, tiba-tiba dia lari ke sana ke sini seperti gelisah, dia pergi menghampiri istri majikannya dan menarik-narik bajunya. Pada waktu itu mungkin dia mempunyai firasat sesuatu yang buruk akan terjadi pada majikannya. Dan benar sekali, pada waktu itu ketika Ueno sedang mengajar tiba-tiba dia terkena serangan jantung, dia terjatuh lemas dan ketika dokter datang dia sudah meninggal”.

× Image