Website Pusako Melayu Sumsel untuk Pelestarian Naskah Kuno Siap Diluncurkan
Munawar optimis, apa yang dikerjakan teman-teman para peneliti, para peminat naskah kuno seluruh Indonesia yang sampai saat ini masih terus bergerak, berkerja termasuk yang dikerjakan Prof Omar Faturahman misalnya, dan seperti yang dikerjakan Nyimas Umi Kalsum. “Banyak manuskrip yang disimpan oleh para pemilik naskah sebagai pewaris dari leluhurnya, orang tuanya ada dikomunitas adat yang belum terdata terdokumentasi”, ujarnya.
Menurut Ketua Umum Masyarakat Penaskahan Nusantara, manuskrip yang ada di masyarakat jumlahnya jumlahnya ribuan menjadi pekerjaan rumah a bersama untuk memunculkan tenaga-tenaga militan yang punya semangat untuk terus mencari , mengeksplorasi dan mengumpulkan dan mendigitalisasi. “Seperti yang dilakukan Umi Kalsum membuat website ini membawa dampak luar biasa terutama bagi generasi penerus”, katanya.
Kehadiran situs Pusako Melayu Sumsel tersebut mendapat apresiasi dari Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM Fauwaz Diradja. “Pelestarian naskah kuno termasuk di Palembang dan di Sumsel sangat penting dan bermanfaat”, katanya.
SMB IV mendukung setiap upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk melestarikan dan menjaga naskah kuno ini agar terus terjaga dan bisa di pelajari semua pihak.
“Keberadaan website Pusako Melayu Sumsel atau Pustaka Digital Naskah Kuno Melayu Sumatera Selatan sangat diperlukan dan menjadi bagian bagi kita semua”, ujarnya.
Menurut SMB IV, “Kenapa orang dulu menuliskan sesuatu dalam naskah atau manuskrip karena ingin supaya kelak dibaca dan menjadi ilmu yang bermanfaat bagi anak cucu ke depan. Kita mendukung setiap upaya pelestarian naskah kuno dan selama ini kami di Kesultanan Palembang Darussalam juga telah melakukan hal tersebut”. (d oskandar)