Sandy Walsh Berpeci Tapis Lampung
Pada awal abad yang lalu, pembuatan dan pemakaian tapis telah meluas di seluruh masyarakat adat Lampung. Hal ini karena meningkatnya perniagan lada dan rempah lainnya. Pada masa ini diperkirakan banyak dibuat tapis dengan sulaman benang emas penuh, seperti misalnya tapis jung sarat. “Masa ini sering disebut masyarakat masa itu sebagai Zaman Normal,” ujar Anshori.
Bagi sebuah keluarga masyarakat adat Lampung, kain tapis yang dimiliki sesuai dengan tingkatannya dalam adat, sehingga tapis tersebut menjadi perangkat adat yang serupa dengan pusaka keluarga. Menurut Anshori, sangat sukar bagi keluarga untuk menjual kain tapis yang dimiliki bila bukan untuk keperluan yang sangat penting. Atau pewaris selanjut tidak melihat lagi kegunaan menyimpan tapis tersebut yang kemudian disebut tapis tua.
“Berpindahtangannya tapis-tapis tua ini kemudian menyebabkan kain tapis banyak dikenal di luar Lampung atau sampai ke luar negeri. Kita bisa menemukan kain tapis ada di museum terkenal di luar negeri atau menjadi pajangan di lobi hotel-hotel berbintang. Selain itu kain tapis juga dikenal dengan harga beli yang tinggi, oleh sebab itu tapis menjadi buruan para kolektor barang antik dan unik”, ujar Anshori Djausal.
Dalam perkembangan, Bagus Aviep seorang seniman Lampung menyarankan tapis Lampung didaftarkan ke Unesco sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB). “Untuk bisa diusulkan sebagai WBTB adalah sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi. Dilengkapi naskah akademiknya, buat seminar dihadiri dari berbagai tokoh, seminar dibuat sebanyak enam kali. Kemudian ada alasan berapa besar manfaat tapis bagi masyarakat Lampung”, katanya.
Menanggapi saran untuk mengajukan tapis sebagai WBTB oleh Unesco, Anshori menegaskan, “Untuk bisa diusulkan sebagai WBTB ke Unesco harus ada komunitas yang mengusulkan dan Pemerintah mendukung”, ujarnya.
Kalau Sandy Walsh sudah memakai peci tapis Lampung sebagai bagian dari pakaian pada pesta perkawinannya sekarang giliran Unesco menetapkan tapis Lampung sebagai Warisan Budaya Tak Benda. Siapa takut? “Bisa Yura”. (maspril aries)