Home > Budaya

Sandy Walsh Berpeci Tapis Lampung

Tampilnya sosok Sandy Walsh berpeci motif tapis tersebut mendapat tanggapan dari budayawan Lampung Anshori Djausal. Tapis sudah menjadi ikon Lampung

Tapis Lampung. (FOTO: FB @Anshori Djausal)

Anshori yang juga dikenal sebagai desainer dari Menara Siger di Bakauheni, Lampung Selatan, menjelaskan, kemunculan peci tapis ini pertama kali memicu perdebatan yang kencang. “Saya dan Kyai Rizani Puspawijaya (pengajar hukum perdata Fakultas Hukum Unila) waktu itu berusaha netral. Kan kalau jelek juga gak akan berkembang. Ternyata sekarang menjadi 'iconic' Lampung. Dari jauh liatnya langsung tahu, itu Lampung. Hampir setara dengan Siger. Peci tapis, dalam perjalanan kini menjadi sebuah ikon”, katanya.

Demikian juga dengan “selempang tapis” yang awalnya menurut Anshori, bermula yang dimulai dari wisuda Universitas Lampung tahun 80-an. “Sekarang sudah menjadi 'ikon' juga. Setara dengan tradisi meng'ulos'i tamu di Batak, Sumatera Utara. Sekarang jika ada tamu yang datang, kepadanya dipasangkan selempang tapis”, ujar Anshori yang pernah menjabat sebagai Wakil Rektor IV Universitas Lampung (Unila).

Dalam buku berjudul “Perjalanan Setitik Air” (1999) Anshori Djausal menulis artikel panjang tentang “Tapis: Latar Belakang Budaya, Sejarah, dan Teknik Pembuatannya”.

Menurut Anshori, keberadaan kain tapis tidak terlepas dari masyarakat adat Lampung. “Yang dimaksud masyarakat adat Lampung adalah penduduk Lampung yang mengikuti dan melakukan tata cara ada yang khas yang berkembang sejak berabad-abad lalu. Masyarakat adat Lampung menempatkan dirinya dalam ikatan kekerabatan dalam satu kebuwaiyan.

Selanjutnya, dalam tatanan yang lebih tinggi yaitu marga yang berupa persekutuan antara beberapa adat. “Menurut Van Royen, pada tahun 1928 terdapat 62 marga, belum termasuk marga Krui dan Ranau yang saat itu berada dalam wilayah Keresidenan Bengkulu”, ujar Anshori.

Marga-marga yang berada dalam ikatan kebuwaiyan membentuk persekutuan adat tersendiri. Menurut Anshori, secara umum ada masyarakat adat Pepadun dan masyarakat adat Saibatin. Masyarakat adat Pepadun adalah masyarakat yang berada di pedalaman hingga pantai timur daerah Lampung. Sedangkan masyarakat adat Saibatin lebih banyak bermukim di pesisir pantai Barat dan Selatan daerah Lampung.

× Image