Mencari Berita dengan Wawancara (Belajar dari Inke Maris dan Najwa Shihab)
Di ruang kerjanya pejabat Humas tersebut menjelaskan tentang sebuah masalah yang terjadi di daerah itu. “Tapi berita ini off the record ya,” ujarnya. Ketika surat kabar edisi esok tiba di ruang kerjanya. Dia membaca satu persatu judul berita dalam surat kabar 12 halaman. Berita yang dicarinya, tidak ada.
Sore harinya pejabat Humas tersebut menelpon salah seorang wartawan yang ikut wawancara. Di ujung telpon Pejabat Humas itu bertanya, “Kenapa berita wawancara kita kemarin tidak dimuat?” Si wartawan menjawab, “Kata Bapak beritanya off the record, jadi kami tidak berani memuat beritanya”. Pejabat Humas tersebut ternyata tidak mengerti dengan apa yang dimaksud sebagai informasi off the record.
Tiga cerita di atas menyampaikan pesan bahwa wawancara atau teknik wawancara dalam jurnalisme sangat diperlukan wartawan dalam mencari berita. Menurut Sudirman Tebba, wawancara merupakan salah satu untuk memperoleh berita atau dalam jurnalistik wawancara adalah usaha untuk mendapatkan berita, komentar, atau pendapat berkaitan sesuatu yang menyangkut otoritas yang dimiliki orang tersebut.
Wawancara dan Teknik Wawancara
Wawancara itu teknik yang digunakan wartawan media cetak, media online dan media eletronik (radio) dan televisi. Menurut Masduki dalam “Jurnalistik Radio” (2001), wawancara dalam bahasa Inggris disebut interview, yaitu dari kata inter (antara) dan view (pandangan). Makna ini menunjukkan terjadi saling pandang/ kontak antara pewawancara dan yang diwawancarai. Saling pandang ini tidak selalu bermakna tatap muka, sebab wawancara telepon atau sejenisnya tidak memenuhi syarata tersebut.
Wawancara menurut Masduki Guru Besar Bidang Ilmu Media dan Jurnalisme Media pada Fakultas Psikologi dan Sosial Ilmu Budaya – Universitas Islam Indonesia (UII), adalah proses komunikasi manusia selaku makhluk sosial.
“Pengertian dasar wawancara dalam istilah jurnalistik adalah proses bertanya yang dilakukan oleh reporter/ wartawan untuk mendapat jawaban dari nara sumber (interview man asking question)” tulis Masduki yang dikukuhkan sebagai Guru Besar pada 25 Juni 2024.