Indonesia Negara Asia Tenggara Pertama yang Punya Satelit (Bagian 1)
Setelah Palapa generasi pertama (Palapa-A1 dan A2) habis masa operasionalnya pada tahun 1983. Pada masa jayanya, satelit ini disewa negara tetangga dengan tarif sewa US$ 693.000 / transponder / tahun. Sedangkan untuk tiap unit US$ 500 / tahun.
Kemudian Indonesia meluncurkan satelit Palapa generasi kedua (Palapa B1 dan B2) yang beroperasi sampai tahun 1990, dan begitulah seterusnya sampai kini. Indonesia adalah negara berkembang pertama di dunia yang mempelopori penggunaan satelit untuk komunikasi domestik.
Di dalam negeri, setelah satelit Palapa-A1 beroperasi, menurut data Ditjen Pos dan Telekomunikasi, penggunaan satelit komunikasi ternyata memberi dampak meluas. Trafik pembicaraan telepon di Indonesia meningkat pesat. Pembicaraan telepon otomat pada tahun 1976 tercatat 1.137.971.712 pulsa. Tahun 1977 meiningkat menjadi 1.543.183.738 pulsa, tahun 1978 kembali naik menjadi 2.164.647.936 pulsa, tahun 1979 sebanyak 2.504.542.206 pulsa dan tahun 1990 meningkat sampai 3.353.441.979 pulsa.
Satelit Palapa menjadi wahana pertama penyambung komunikasi di nusantara. Satelit ini punya arti penting bagi Indonesia, sekaligus kebanggan bangsa Indonesia karena mampu dengan negara maju di dunia yang telah lebih dahulu memiliki satelit, yaitu Amerika Serikat dan Kanada dan Amerika Serikat.
Kehadiran satelit Palapa ikut menaikkan harga diri bangsa Indonesa di mata dunia internasional. Bagi Presiden RI kedua, Soeharto, peluncuran satelit Palapa juga menjadi tonggak penting di era pembangunan nasional yang dia gerakkan. Ini menunjukkan keberhasilan perekonomian Indonesia kala itu. (maspril aries)