Home > Literasi

Novelis Benny Arnas Terbang dari Lubuklinggau ke Prancis

Agenda ini berupa bedah buku karya penulis Indonesia dan Workshop Penulisan Karya Sastra.
Sebelum terbang ke Paris di Bandara Soekarno-Hatta, Benny Arnas jumpa Gita Wirjawan. (FOTO : FB @Benny Arnas)

KAKI BUKIT – Seorang novelis asal Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). Lubuklinggau adalah sebuah kota yang berjarak sekitar 300 km dari Palembang. Di sana bermukim seorang novelis Indonesia yang sangat produktif dan beberapa karya novelnya sudah diangkat ke layar lebar.

Novelis tersebut bernama Benny Arnas kelahiran 8 Mei 1983, saat ini terbang ke Prancis untuk sebuah agenda di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris.

“Saya diundang Atase Pendidikan Kebudayaan KBRI ke Paris untuk untuk Workshop Menulis Kreatif ‘Story by 5’ dengan peserta warga negara Indonesia dan warga negara Prancis pemelajar Bahasa Indonesia untuk penutur asing atau BIPA dan peluncuran buku atau novel ke-31 berjudul Bulan Madu Matahari,” kata Benny Arnas satu hari sebelum penerbangannya ke Paris, Sabtu (6 Mei 2023) dari Bandara Soekarno – Hatta.

Menurut Benny Arnas terbang ke Paris bersama istrinya, “Agenda ini sekaligus digunakan untuk melakukan riset di Amsterdam, Genewa, Luzern, Venezia, dan Milan untuk karya berikutnya. Dari Eropa kami akan kembali ke Indonesia dengan singgah di Kuala Lumpur, tempat RAI Arts, penerbit BMM bermukim. Kami akan mjengadakan akan acara bincang buku di sana,” ujar Benny Arnas yang dijadwalkan kembali ke tanah air 25 Mei 2023.

Flyer agenda Benny Arnas di Paris.

Dari Paris Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Paris memasang flyer tentang bekerjasama dengan Bibiliothèque universitaire des langues et civilisations (BULAC) INALCO Paris, menyelenggarakan acara Pojok Sastra & Budaya Indonesia 2023.

Agenda ini berupa bedah buku karya penulis Indonesia dan Workshop Penulisan Karya Sastra yang akan diadakan pada tanggal 10-12 Mei 2023.

Benny Arnas tidak hanya dijadwal untuk menceritakan proses penulisan bukunya yang berjudul “Bulan Madu Matahari” yang diterbitkan RAI Arts, (2023), juga akan memberikan materi tentang menulis karya sastra di dalam Workshop Penulisan Karya Sastra. Bagi anda yang bermukim di Paris atau Prancis bisa ikut dengan mendaftar ke tautan : bit.ly/PojokSastra2023_Workshop.

Sebelum terbang ke Prancis, di Bandara Soekarno – Hatta, Benny Arnas bersirobok dengan Gita Wirjawan. Benny lalu mengunggah fotonya bersama mantan menteri pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhono yang juga pemilik Siniar “Endgame” tersebut yang langsung mendapat respon dengan beragam komentar

Bagi Benny Arnas perjalanan ke Prancis kali ini bukan yang pertama. Novelis yang memilih bermukim di kota kelahirannya dari pada hijrah ke Jakarta sudah beberapa kali menjejakan kakinya ke negara Eropa, Asia dan Australia.

Tahun 2015 Benny Arnas ke Australia mengikuti Artist Creative Course, pada tahun itu juga dia terbang menuju Uni Emirat Arab dalam Program Cultural Trip to the Creators dan tahun 2016 mengikuti program Cultural Activist di Selandia Baru.

Sebelum pandemi Covid-19 tahun 2019 Benny Arnas menjelajahi negara-negara di Eropa untuk residensi. Sejak pertengahan April sampai Mei 2019 dia menuju Prancis, Jerman, Austria, Kroasia, Hongaria, Ceko dan Slovenia.

Dari perjalanannya ke Eropa tersebut lahir lah novel berjudul “Ethile! Ethile!” Dalam sebuah resensi yang ditulis Andri Azis Putra dosen filsafat lulusan Universitas Al Azhar Kairo, menulis, novel ini meski berlatar 13 negara di Eropa plus Lubuklinggau, Ethile! Ethile! tampaknya ditulis tidak dengan pendekatan turisme. “Novel ini sedari awal memang diplot tidak seinformatif The Bliss karya Eric Weiner tentang berbagai tempat dan budaya.”

Setelah kembali dari perjalanan ke Eropa kali ini, kita tunggu kejutan novel apa yang akan ditulis Benny Arnas penulis yang juga penggerak literasi dari Kota Lubuklinggau yang pantas masuk nominasi atau terpilih sebagai Duta Baca Indonesia menggantikan Gol A Gong Duta Baca Indonesia (2021 – 2026). (maspril aries)

× Image