Home > News

Angka Stunting Muba Turun Signifikan dari 23,0 Persen Jadi 17,7 Persen

Evaluasi RPJPD 2005-2025 sangat penting dilakukan dan akan menjadi rujukan calon kepala daerah di Kabupaten Muba.
Pj Bupati Muba Apriyadi pada Forum Konsultasi Publik (FKP) Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Muba. (FOTO IG @dinkominfomuba)

KAKI BUKIT, Sekayu – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) di bawah kepemimpinan Penjabat (Pj) Bupati Apriyadi sukses menekan angka stunting di daerah ini.

Pada Forum Konsultasi Publik (FKP) Evaluasi Hasil Pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Muba Tahun 2005 - 2025 di Auditorium Pemkab Muba, Kamis (4/5), Kepala Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Perencanaan Bappeda Sumsel Dodi Eko Prasetyo menyampaikan apresiasinya.

Dihadapan Pj Bupati Apriyadi dan Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Musni Wijaya, Dodi Eko Prasetyo mengatakan, “Kami apresiasi capaian ini namun tetap harus selalu dimaksimalkan dalam upaya penanganan stunting di Muba dan ini telah terealisasi dengan baik sejak satu tahun belakangan.”

Atas capaian upaya penanganan dan penurunan stunting di Kabupaten Muba tahun 2022 mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Bappeda Sumsel.

Pada pertemuan tersebut terungkap, penurunan angka stunting di Muba sangat signifikan yakni di tahun 2021 pada angka 23,0 persen turun tahun 2022 menjadi 17,7 persen.

Sementara itu menurut Dodi Eko Prasetyo untuk tingkat kemiskinan, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh Kabupaten Musi Banyuasin selama ini sudah cukup berhasil menurunkan angka kemiskinan dalam kurun waktu 20 tahun sebanyak 21,09 persen.

“Namun, tetap diperlukan upaya dan kerja keras optimal untuk mencapai target penurunan angka kemiskinan di Provinsi Sumatera Selatan 1 digit,” ujarnya.

Dalam FKP tersebut Pj Bupati Muba Apriyadi Mahmud mengatakan, “Evaluasi RPJPD 2005-2025 sangat penting dilakukan dan akan menjadi rujukan calon kepala daerah di Kabupaten Muba pada rangkaian Pilkada serentak 2024 mendatang. Oleh sebab itu rangkaian FKP RPJPD 2005-2025 ini sangat penting untuk dilakukan.”

Pj Bupati Muba Apriyadi

Untuk persoalan pengentasan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi di Muba, Pemerintah Kabupaten Muba bertekad, akan digenjot lagi ke depan. “Butuh kerja keras dan evaluasi evaluasi yang akan dilakukan demi kesejahteraan masyarakat Muba,” ujarnya.

Plt Kepala Bappeda Muba Sunaryo menjelaskan bahwa FKP evaluasi RPJPD 2005-2025 ini sangat penting dilakukan, mengingat Indonesia nantinya ke depan akan dihadapkan pada tantangan bonus demografi. “Oleh sebab itu perlu disiapkan skema untuk menghadapi tantangan bonus demografi lewat evaluasi RPJPD 2005-2025,” katanya.

Menurut Sunaryo, Indonesia akan mendapatkan bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persennya dalam usia produktif. “Maka generasi ke depan harus disiapkan menjadi generasi digital, melek sains, namun tetap membumi dan tidak tercerabut akar budayanya,” ujarnya.

Angkat stunting di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menurut data Dinas Kesehatan setempat, berdasarkan laporan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) di Sumsel, stunting di Indonesia 21,6 persen, di Sumsel terjadi penurunan sebesar 6,2 persen, dimana Prevalensi Balita Stunted dengan tinggi badan menurut umur di Sumsel tahun 2021 sebesar 24,8 persen dan tahun 2022 sebesar 18,6 persen. (maspril aries)

× Image