Universitas Brawijaya Kukuhkan Menteri Siti Nurbaya sebagai Profesor Kehormatan Manajemen SDA
KAKI BUKIT, Malang – Sidang terbuka Senat Akademik Universitas Brawijaya (UB) yang dipimpin Ketua Senat Ariffin, Sabtu (25/6) di Samanta Krida kampus UB Malang mengukuhkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya sebagai Profesor Kehormatan pada Fakultas Pertanian.
Dalam sidang terbuka yang dihadiri Rektor UB Nuhfil Hanani, Menteri Agraria dan Tata Ruang Hadi Tjahjanto, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati dan Profesor Kehormatan Ginandjar Kartasasmita mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Siti Nurbaya menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Indonesia’s FOLU Net Sink 2030. Inovasi Tata Kelola Lingkungan Hidup dan Kehutanan.”
Menurut Rektor Universitas Brawijaya Nuhfil Hanani, Siti Nurbaya adalah profesor kehormatan pertama dari Fakultas Pertanian. Sementara fakultas lain seperti Fakultas Ilmu Administrasi telah memiliki tiga profesor kehormatan diantaranya Profesor Ginandjar Kartasasmita dan Profesor Fadel Muhammad yang kini Wakil Ketua MPR.
“Hari ini dikukuhkan Siti Nurbaya sebagai guru besar Fakultas Pertanian dalam bidang manajemen sumber daya alam. Sangat langka bidang ini, di Indonesia mungkin jari lima saya tidak sampai,” katanya.
Nuhfil Hanani yang juga guru besar pada Fakultas Pertanian UB menjelaskan, untuk menjadi profesor kehormatan sangat luar biasa kriterianya. “Apa lagi sekarang Universitas Brawijaya diproyeksikan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bukan lagi universitas kelas Indonesia tetapi dipromosikan universitas kelas dunia,” ujarnya.
Untuk bidang agriculture and forestry rangkingnya 301 dunia, sedangkan Universitas Brawijaya sendiri rangkingnya 801 plus dunia. “Jadi tugas sebagai profesor di Universitas Brawijaya ini harus menjadi profesor kelas dunia,” pesannya.
Sementara itu sebelum pengukuhan pada saat gladi bersih, Eko Ganis Sukoharsono Direktur Pengelola UB Forest menjelaskan pengukuhan profesor kehormatan kepada Siti Nirbaya bukan penilaian sesaat. Paling Universitas Brawijaya melihat rekam jejaknya selama 10 tahun terakhir.
“Siti Nurbaya telah memberi kontribusi baik secara akademik, praktik lingkungan kehutananan, kebijakan, leadership dan lain-lain. Siti Nurbaya memberikan kontribusi secara kebijakan dalam menata lingkungan kehutanan. Pemberian gelar tertinggi akademik yakni profesor ini sebagai apresiasi Universitas Brawijaya kepada anak bangsa,” ujarnya.
Profesor kehormatan Siti Nurbaya yang lahir di Jakarta 28 Agustus 1956 menjalani pendidikan tinggi S1 di Institut Pertanian Bogor tahun 1979, S2 International Institute for Aerospace Survey and Earth Sciences (ITC) Belanda tahun 1988, S3 Institut Pertanian Bogor 1998.
Siti Nurbaya yang berkarir sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dengan pangkat terakhir pembina utama golongan IV-e memegang sejumlah jabatan diantaranya Wakil Ketua Bappeda Lampung, Kepala Biro Perencanaan Departemen Dalam Negeri, Sekretaris Jendral Departemen Dalam Negeri, Sekretaris Jendral Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan diangkat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2014-2019 dan 2019-2024). (maspril aries)