Jam Gadang di Depan Masjid Nabawi Sudah Tidak Ada
KAKI BUKIT – Jika berkesempatan menunaikan ibadah umrah ke Mekkah dan Madinah pasca Pemerintah Saudi Arabia membuka pintu untuk jemaah umrah setelah pandemi Covid-19, Insya Allah untuk ibadah haji juga, akan berjumpa ada yang berubah di sekitar Masjid Nabawi, Madinah.
Bagi yang menunaikan umrah atau haji sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, saat berada di Masjid Nabawi, masjid yang langsung didirikan Rasulullah SAW, setelah keluar dari pintu King Fahd, atau pintu Badar dan Uhud melangkah ke gerbang yang menghadap Jalan King Fadh ada berdiri sebuah menara jam yang tinggi.
Oleh jemaah umrah Indonesia jam ini diberi nama “Jam gadang Masjid Nabawi” atau “Jam gadang Madinah.” Tapi ada juga yang menyebutknya “Menara jam burung” karena ada ratusan burung merpati terbang di atasnya. Letaknya tak jauh dari pintu gerbang 21 dan 22. Sepertinya jemaah dari Indonesia membayangkannya sama seperti jam gadang di Bukit Tinggi.
Selama Pemerintah Saudi Arabia menutup pintu untuk jemaah umrah dan haji selama dua tahun, tak tahu perubahan apa yang ada dilakukan pemerintah setempat di dua tanah haram tersebut (Mekkah dan Madinah)?
Salah satunya yang kasat mata. Ternyata jika menunaikan ibadah umrah saat ini jam gadang Madinah itu sudah lenyap. Sudah tidak ada di lagi berdiri di lingkaran ujung King Fahd Road.
Jam gadang Madinah walau tingginya tidak setinggi jam gadang di Bukit Tinggi, namun jam ini letaknya sangat strategis. Posisinya diapit gedung-gedung tinggi di kiri kananya, diantaranya ada Hotel Dar Al Taqwa, Hotel Andalus Royal, di seberang hotel tersebut ada pusat perbelanjaan Taybah Shopping Centre dengan deretan toko-toko yang menjual aneka barang dan ada restoran siap saji yang jadi tempat makan favorit jemaah umrah dan haji yang datang ke Madinah.
Jam gadang ini selalu banyak dikunjungi burung merpati hinggap di sana dan terbang di sekitar sekitar menara jam yang memiliki tinggi sekitar 50 meter. Menara ini berada di tengah lingkaran jalan yang dikelilingi pagar agar tidak ada pengunjung yang bisa mendekat.
Dinding menara ditempel marmer berwarna merah jambu. Ada empat jam besar di tiap sisi menara berbentuk kotak. Jam dilapisi warna emas dengan angka romawi. Jam tersebut merek jam ternama di dunia, Omega. Pada bagian puncaknya ada kubah kecil.
Jam ini menjadi tempat favorit bagi jemaah manca negara untuk berswafoto atau foto bersama dengan jemaah rombongan umrah. Jemaah bisa berfoto dengan latar jam gadang dan masjid Nabawi di kejauhan yang ditingkahi ratusan burung merpati terbang rendah di udara atau hinggap di menara jam dan di lantai sekitarnya untuk mematuk makanan yang bertebaran di jalan.
Jika berkunjung atau menunaikan ibadah umrah sekarang, menara Jam gadang Masjid Nabawi atau Jam gadang Madinah tersebut sudah tidak ada. Lahan bekas lokasi berdirinya menara jam burung tersebut sudah tertutup lantai keramik dan bagian tersebut sudah menjadi bagian dari perluasan halaman atau pelataran masjid Nabawi.
Menara jam tersebut sudah dirobohkan pada 4 Desember 2021 dengan menggunakan excavator sehingga rata dengan tanah. Peristiwa detik-detik perobohan jam gadang Madinah tersebut bisa dilihat dari tayangan banyak tayangan yang diunggah ke chanel youtube.
Kini hilang sudah tempat yang menjadi kenangan bagi jemaah umrah dan haji yang datang ke Madinah sebelum pandemi Covid-19 melanda bumi. Bagi mereka yang datang ke Madinah pada 2022 sudah tidak lagi bisa bertemu atau berswafoto di jam gadang Masjid Nabawi atau Jam Gadang Madinah.
Tapi tak jauh dari lokasi jam tersebut di belakang Hotel Dar Al Taqwa masih ada food market dengan restoran yang menjual aneka makanan dari makanan khas setempat sampai warung bakso tersedia di sana. Di depannya ada beberapa pondok untuk tempat makan.
Kawasan pondok tempat makan ini oleh jemaah dari Indonesia disebut dengan nama “Taman Firdaus” yang selalu ramai usai salat fardhu. Seperti usai salat subuh jemaah ramai datang ke food market untuk sarapan di Taman Firdaus. (maspril aries)