Hutan Hujan Tropis dengan Konsep “Forest City” di IKN
KAKI BUKIT – Bersama para Dekan Fakultas Kehutanan se-Indonesia Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutan (LHK) Siti Nurbaya, Jumat (25/3) melakukan kunjungan lapangan Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI) di Kalimantan Selatan (Kalsel) setelah sebelumnya bertemu dan berdiskusi di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebelum terbang ke Banjarmasin, Menteri LHK bersama para Dekan Fakultas Kehutanan diajak lebih dulu melihat dari dekat kondisi saat ini rencana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam. Kemudian menuju TH2TI yang berada di kawasan perkantoran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel di Banjarbaru, berjarak sekitar 30 km dari Banjarmasin ibu kota Kalsel.
Menurut Menteri Siti Nurbaya Taman Hutan Hujan Tropis Indonesia (TH2TI) di Banjarbaru ini merupakan salah satu referensi upaya mengembalikan hutan hujan tropis Indonesia melalui konsep forest city. TH2TI ini merupakan hasil kerja kolaborasi Kementerian LHK dan Pempov Kalsel dalam upaya melestarikan dan mengembalikan keberadaan hutan hujan tropis Indonesia.
TH2TI di Banjarbaru tersebut memiliki luas 86,85 hektar dibagi menjadi empat blok. Tanaman inti berada di blok I yaitu pohon rimba campuran dan HHBK di blok II pohon Ulin, blok III pohon Meranti, dan Blok IV pohon Mahoni. Saat ini, areal tersebut telah didominasi oleh tanaman sengon dan jabon sebagai peneduh tanaman inti.
Menteri Siti Nurbaya berbagi pengalaman, “Pertama ke sini tahun 2015. Tempat ini masih areal terbuka dan gersang. Sekarang kemajuan kawasan ini sudah dapat terlihat, dimana pohon-pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Proses seperti ini juga dipelajari secara akademik tentang aforestasi.”
“TH2TI ini menjadi salah satu referensi dalam upaya untuk mengembalikan hutan hujan tropis di Indonesia. Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, IKN harus dibangun sejalan dengan memperbaiki lingkungannya. Oleh karena hutannya monokultur, maka kita akan menjadikannya kembali sebagai hutan alam dengan tanaman endemik. IKN dibangun dan lingkungannya harus jadi lebih baik, dan itu yang diminta oleh Presiden,” kata Siti Nurbaya.
Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya menerima banyak saran dan masukan dari para Dekan Fakultas Kehutanan se-Indonesia yang tergabung dalam FOReTIKA. Pada diskusi tentang IKN Nusantara, Menteri Siti Nurbaya terus menggali dan mengakomodir berbagai pemikiran dan pendapat para Dekan dan Ketua Jurusan Kehutanan tersebut dalam upaya mempercepat target FoLU Net Sink, dan penataan kawasan Ibu Kota Nusantara berbasiskan lingkungan rendah emisi.
Adapun kunjungan ke TH2TI ini sebagai salah satu referensi, dalam upaya mengembalikan hutan hujan tropis Indonesia melalui konsep forest city. Konsep ini rencananya akan diimplementasikan pada penataan kawasan Ibu Kota Nusantara, pada kawasan seluas hampir 300.000hektar, termasuk zona inti seluas 56.200 hektar.
Siti Nurbaya menjelaskan, IKN merupakan sebuah wilayah atau kawasan untuk diproses dan dianalisis, dengan pisau analisis lingkungan dan kehutanan yang benar, serta sesuai dengan standar. Dalam prosesnya IKN ini menerapkan prinsip rendah emisi, memberikan nilai ekonomi karbon, memberi keadilan kepada masyarakat hukum adat, dan seterusnya.
Menurut Siti Nurbaya, “Kita akan terus melangkah tentang hal ini, karena apa yang dilaksanakan di IKN sekaligus menjadi contoh dan bisa jadi pararel, artinya tidak menunggu jadi baru dicontoh wilayah lain, karena memang prosesnya lama, paling tidak dalam tahun ini kita mulai, dalam 3-4 tahun ke depan sudah terlihat progresnya.”
Menteri LHK mengajak, “Mari kita terus melakukan konsolidasi, dari berbagai elemen fungsi di masyarakat, terutama kalangan akademisi, untuk terus mengambil langkah aksi iklim dan termasuk konsolidasi gagasan serta aksi menjaga alam Indonesia, seperti mengembalikan hutan alam tropika Kalimantan pada kerja-kerja penataan kawasan IKN ibu kota Nusantara.”
Sementara itu Ketua FOReTIKA Naresworo Nugroho mengatakan, “Dari kunjungan ke IKN dan TH2TI, para akademisi yang ikut serta mempelajari banyak hal. “Dari lokasi ini kami belajar banyak bagaimana perkembangan hutan hujan tropis tersebut untuk nanti bisa diterapkan di IKN. Kami juga akan terus mengawal juga berkoordinasi dengan Kementerian LHK untuk menerapkan konsep forest city di IKN. Hutan hujan tropis di IKN nanti terdiri dari spesies endemik yang kalau bisa 50 persen dari Kalimantan, di samping cluster-cluster tanaman lainnya,” kata Dekan Fakultas Kehutanan IPB University. (maspril aries)