Home > Eduaksi

Anak Kampung Sawah Jadi Guru Besar Ilmu Filsafat Sosial UNJ

Manusia kontemporer adalah mahluk yang gelisah! Kita selalu didera untuk mengalami kenyataan dalam paradoksnya:
Rektor UNJ Prof. Komarudin memberikan ucapan selamat kepada Prof Robet. (FOTO: unj_official)
Rektor UNJ Prof. Komarudin memberikan ucapan selamat kepada Prof Robet. (FOTO: unj_official)

KINGDOMSRIWIJAYA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Kamis (12/6) mengukuhkan tiga orang guru besar dari Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum (FISH). Pengukuhan berlangsung di Aula Latif Hendraningrat, Kampus A Rawamangun, Jakarta.

Tiga guru besar yang dikukuhkan tersebut, Prof. Robet (Guru Besar dalam bidang Ilmu Filsafat Sosial), Prof. Abdul Haris Fatgehipon (Guru Besar dalam bidang Ilmu Damai dan Resolusi Konflik) dan Prof. Ciek Julyati Hisyam (Guru Besar dalam bidang Ilmu Sosiologi Perilaku Menyimpang).

Dari tiga guru besar tersebut salah seorang diantaranya berlatar belakang aktivis yang sudah dikenal sebagai aktivis sejak masa Orde Baru (Orba) ada Prof Dr Robet MA namun kerap namanya ditulis Robertus Robet. Maka tak heran pada pengukuhan ini hadir sejumlah aktivis dan mantan aktivis pada masanya serta politikus, jurnalis dan wakil menteri. Diantaranya ada Rocky Gerung dan Andi Arief.

Perkenalan dengan Robet saat dirinya menjadi aktivis di Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang didirikan Adnan Buyung Nasution (ABN), kantornya di Jalan Diponegoro No. 74, Menteng, Jakarta Pusat. Sekitar tahun 1996, di ruang kerjanya, Robert mengaku berasal dari Lampung. Dia lahir di Bandarlampung, 16 Mei 1971. “Waktu kecil gue tinggal di Kampung Sawah”, kata alumnus Sosiologi, FISIP Universitas Indonesia.

Maka klop, karena kami sama-sama berasal dari Bandarlampung, namun beda kelurahan. Saya di Kelurahan Kaliawi, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, sementara Robert dari Kelurahan Kampung Sawah, Kecamatan Tanjungkarang Timur. Sejak itu kami semakin sering ngobrol dan di YLBHI Robet sempat menjabat Wakil Ketua YLBHI.

Robet pun menjadi nara sumber bagi para wartawan yang ngepos di YLBHI atau LBH Jakarta. Di situ banyak berbagai topik dan isu sosial, politik, hukum dan HAM yang layak menjadi berita. Sesekali Robet juga menulis opini di berbagai surat kabar. Sebagai aktivis, saat rezim Orba tumbang oleh Gerakan Reformasi, Robet menjadi anggota Tim Gabungan Pencari Fakta Kerusuhan Mei 1998, dia juga menjadi anggota Tim Pencari Fakta Kekerasan Pasca-Jajak Pendapat di Timor Lorosae.

× Image