95 Tahun Prof Dr Emil Salim Tokoh Nasional Kelahiran Negeri Seribu Megalitik

KINGDOMSRIWIJAYA – Akhir Mei lalu berkesempatan berkunjung ke Lahat, ibu kota Kabupaten Lahat yang berjarak sekitar 300 km dari Palembang. Selama berada di daerah yang mendapat julukan “Negeri Seribu Megalitik” berkesempatan mengunjungi beberapa destinasi, khususnya destinasi wisata yang ada di sini.
Mengapa dijuluki “Negeri Seribu Megalitik”? Di daerah ini ada banyak situs megalitik, selain yang ada di Kota Pagaralam, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten OKU Selatan, Kabupaten Musi Rawas Utara. Dari daerah di Sumatera Selatan (Sumsel) tersebut, Kabupaten Lahat memiliki situs megalitik terbanyak di Sumsel, bahkan di Indonesia dan mungkin di seluruh dunia. Pada tahun 2012 MURI (Museum Rekor) menetapkan Rekor MURI untuk Kabupaten Lahat sebagai daerah memiliki situs megalitik terbanyak se Indonesia.
Tulisan ini bukan tentang situs megalitik yang banyak tersebut, melainkan tentang sebuah jalan di tengah kota Lahat yang diberi nama “Jalan Prof Dr Emil Salim”. Siapakah Emil Salim? Itu akan menjadi pertanyaan dari mereka yang tidak tahu atau tidak mengenal tokoh nasional ini. Tanyakan pada Generasi Z (Gen-Z) apakah tahu siapa Emil Salim? Dijamin banyak yang tidak tahu dengan tokoh yang meraih penghargaan “The Leader for the Living Planet Award” yang diberikan World Wide Fund (WWF) sebagai pengakuan atas kontribusinya.
Jalan Prof Dr Emil Salim atau jalan Emil Salim berada di simpang empat Pasar Lematang yang menjadi sentra ekonomi Kabupaten Lahat. Jalan ini membentang sampai simpang tiga tugu pertigaan jalan lintas Sumatera (Jalintim). Nama jalan ini tidak ada di kota lain di Indonesia, hanya ada di kota Lahat. Di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar) ada sebuah taman yang diberi nama Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Emil Salim.