Jelang Tutup Tahun 2024 Buku Puisi Afnan Malay Buku Fiksi Mulyono Meluncur ke Publik
Pada bagian lain Afnan Malay menulis:
seperti pantomim
kita bergerak terus (2023)
Afnan Malay adalah penyair yang terus bergerak, terus gelisah dan itu sudah dilakukannya bersama gerakan mahasiswa sejak masih menjadi mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM). Dalam berbagai aksi, Afnan Malay yang juga aktivis pers mahasiswa bergabung dengan Majalah Balairung UGM, setiap aksi turun ke jalan dikenal kerap membacakan “Sumpah Mahasiwa”.
Sumpah Mahasiswa
Kami mahasiswa-mahasiswi Indonesia mengaku,
Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
Berbangsa satu, bangsa yang gandrung keadilan.
Berbahasa satu, bahasa kebenaran
Sumpah Mahasiswa ini dibuat dan dibacakan Afnan Malay saat ia masih menjadi mahasiswa Fakultas Hukum UGM dan dibacakan saat berorasi pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Gedung Litbang Fisipol, Sekip, Yogyakarta, 29 Oktober 1988.
Kehadiran buku kumpulan puisi Buku Fiksi Mulyono mendapat dukungan dan reaksi beragam, khususnya dari para aktivis mahasiswa Yogyakarta tahun 1980-an. Moh Thoriq mantan aktivis pers mahasiswa Balairung di laman media sosialnya menulis:
“Penyair Kok Cair. Biasanya Afnan Malay mimik mukanya sentrap sentrup, seperti orang kena flu seminggu. Kok tumben malam ini wajahnya sumringah”. Afnan merespon, “Buku puisiku wis dipesen Denny 200 eksempar. Iki lagi ku sasar wong liya, agar laku 1.000 eks”, katanya sambil senyam senyum. Ooalaaah....”
“Yawis rasah crigis, ayo traktir aku”, kataku.
“Tapi nganu......”.
"Rasah topa tapi", kataku.”
Pada peluncuran buku Buku Fiksi Mulyono di NATAN Book Store & Café cabang Jakarta, Nasir Tamara mengingatkan, “Undangan terbatas dan konfirmasi kehadiran bisa melalui Tami di 085281349200”.
Anda berminat hadir dan membeli bukunya, segera daftar. (maspril aries)