Obsesi Anwar Putra Bayu, Lahirnya Sastra (Puisi) Ekologis di Sumsel
Karya sastra ekologi dapat menciptakan karakter yang terhubung dengan alam, yaitu karakter yang memiliki hubungan erat dengan alam dapat menjadi jembatan antara pembaca dan pesan ekologi. Misalnya, tentang seorang aktivis lingkungan yang berjuang melawan perusahaan tambang.
Jangan lupa, dalam karya sastra ekologis tersebut menggambarkan dampak kerusakan lingkungan atau perubahan iklim yang memberikan dampak, seperti kota-kota yang tenggelam atau masyarakat yang hidup tanpa sumber daya air bersih. Ini akan mengajak pembaca atau penikmat sastra untuk merenungkan konsekuensi dari tindakan manusia terhadap lingkungan.
Sastra ekologis tercipta untuk menyelamatkan lingkungan atau planet bumi dan meningkatkan kesadaran masyarakat. Sastra ekologi membuka mata masyarakat terhadap isu lingkungan, menginspirasi tindakan nyata. Puisi atau cerpen yang menggambarkan perjuangan masyarakat adat melawan kerusakan hutan dapat menginspirasi gerakan solidaritas.
Yang tidak kalah pentingnya, karya sastra ekologis adalah bagian dari mengadvokasi kebijakan lingkungan. Sastrawan, penyair dan penulis dengan karyanya mengadvokasi perubahan kebijakan melalui karya-karya yang mengkritik eksploitasi sumber daya alam dapat memengaruhi opini publik dan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret.
Silahkan memulai dan mencob menorehkan karya sastra ekologis. Semoga obsesi sastrawan Sumsel Anwar Putra Bayu mendapat dukungan dari semua yang cinta dan peduli dengan planet bumi karena sastra ekologi adalah bentuk seni yang kuat dalam menghadapi tantangan lingkungan global. Dengan kreativitas dan empati, sastrawan, penyair dan penulis dapat menjadi agen perubahan yang menghubungkan manusia dengan alam, mendorong aksi nyata, dan mewariskan bumi yang lebih baik untuk generasi mendatang. (maspril aries)