Mencari Wali Kota yang Suka Musik Jazz
Pada masa itu artis musik dari Filipina juga berperan besar dalam memperkenalkan jazz di Indonesia. Mereka diundang atau datang secara sukarela ke Jakarta dan Bandung untuk bermain jazz di acara-acara atau tempat-tempat umum seperti hotel. Itu sebabnya musik "Jazz" di Indonesia membawa stigma musik borjuis.
Pada tahun 1980-an jazz muncul di beberapa program stasiun televisi dan radio yang menjadikan jazz sebagai genre musik yang lebih dikenal khalayak/publik. Saat ini jazz telah berbaur, dan mulai memasuki kehidupan desa, termasuk festival.
“Karena jazz dianggap ‘kelas tinggi’, melebihi mata pencaharian pedesaan, acara musik yang menampilkan diri mereka sebagai acara ‘jazz’ dianggap menarik dan seksi, memungkinkan terbentuknya pembedaan kelas, juga di pedesaan. Dalam konteks ini, Jazz dikomodifikasi melalui festival-festival untuk berbagai kepentingan, terutama pengembangan pariwisata”, tulis Citra Aryandari.
Dengan demikian, festivalisasi menembus batas-batas kelas sosial. Jazz adalah sarana ekspresi dan artikulasi identitas yang kuat, tidak hanya di panggung dan ruang yang dulu disediakan untuk penggemar jazz, tetapi di ruang baru di masyarakat.
Musik jazz kini telah menembus batas-batas kelas sosial. Sekarang festival jazz bukan hanya diselenggarakan di kota-kota besar saja, sekarang ada festival jazz berlangsung di desa bahkan sampai jauh ke kaki gunung dan ke tepi pantai. Yang terbaru adalah Ngayogjazz yang berlangsung pada 16 November 2024.
Festival Ngayogjazz 2024 dihelat di Dusun Kalimundu, Kalurahan Gadingharjo, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul. Ada ribuan orang datang, termasuk turis asing menyaksikan langsung gelaran yang digelar untuk kali ke-18 tahun ini.
Sejumlah musikus tampil pada empat panggung yang disediakan. Seperti Nationaal Jeugd Jazz Orkest (NJJO) feat. Paju Telu, Sketsa Bunyi KuaEtnika, Ten2Five, Discus, Farah Di dan Sedya Rahayu, serta ShimSham. Ada juga Josias Andriaan Quartet feat Ingga Adriaan, MLD Jazz Project x Suara Kayu, Lantun Orchestra, Jazz Traveler, Neo Trio, serta musikus dari Jogja, Frau.