Mario Puzo dan The Godfather: Perjalanan Epik dalam Sastra dan Sinema (15 Oktober 1920)
Inspirasi Berita
Lalu Puzo menulis novel yang kemudian diberi judul The Godfather. Ia mengambil inspirasi dari berita-berita tentang mafia yang sering muncul di surat kabar, serta kisah-kisah yang beredar di kalangan masyarakat Italia-Amerika tentang keluarga-keluarga mafia. Setelah terbit, novel ini menjadi salah satu novel terlaris di Amerika.
Novel The Godfather mengisahkan tentang keluarga Corleone, sebuah keluarga mafia Italia-Amerika yang dipimpin oleh Vito Corleone, seorang "godfather" yang disegani dan ditakuti. Vito Corleone digambarkan sebagai seorang pria yang bijaksana, karismatik, tetapi juga kejam dalam menjalankan bisnisnya. Melalui karakter ini, Puzo mengeksplorasi tema-tema seperti kekuasaan, kekerasan, dan loyalitas keluarga, serta bagaimana kekuasaan dapat merusak nilai-nilai moral.
Kehadiran karakter seperti Michael Corleone, Sonny Corleone, dan Tom Hagen menjadi kisah novel ini semakin menarik disertai dengan konflik-konflik internal yang melibatkan keluarga, moralitas, dan tanggung jawab. Puzo berhasil menciptakan karakter yang kompleks dan manusiawi, yang membuat pembaca terikat dengan cerita mereka, meskipun mereka berada dalam dunia kriminal yang kejam.
Banyak kritikus menilai, kesuksesan novel ini sebagian besar didorong oleh gaya penulisan Puzo yang menggabungkan elemen-elemen drama keluarga dengan ketegangan kejahatan terorganisir. Novel The Godfather tidak hanya menceritakan tentang aksi kriminal, tetapi juga menyoroti dinamika keluarga yang kuat di tengah tekanan dunia luar. Jadi ceritanya tidak hanya tentang mafia, ada sisi kemanusian dan dilema moral yang dihadapi para tokohnya dalam mempertahankan kekuasaan.