Kementerian LHK dan PBNU Kolaborasi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Berkelanjutan
KAKI BUKIT, Balikpapan -- Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menjalin kerjasama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kerjasama tersebut tertuang dalam nota kesepahaman tentang upaya pelestarian, pemulihan dan pemanfaatan sumberdaya hutan dan lingkungan hidup.
Nota kesepahaman kolaborasi kerja pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan berkelanjutan ditandatangani Menteri LHK Siti Nurbaya dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf pada rangkaian acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2022 – 2027 dan Harlah ke-96 NU di Balikpapan yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Penandatangan nota kesepahaman antara Kementerian LHK dan PBNU menjadi salah satu jalan kontribusi warga NU dalam mendorong kemajuan bangsa lewat pengelolaan sektor lingkungan hidup dan kehutanan yang berkelanjutan.
Menurut Menteri Siti Nurbaya nota kesepahaman ini akan melandasi kerjasama dan koordinasi antara Kementerian LHK dengan PBNU dalam pelaksanaan program serta membangun sinergi kegiatan pembangunan di bidang pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengucapkan terima kasih atas kerjasama antara PBNU dengan Kementerian LHK. “Kami Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmah 2022-2027 siap melaksanakan uluran tangan Presiden secara profesional dan bertanggung jawab. Mudah-mudahan ini semua akan menjadi yang manfaat dan barokah untuk kemandirian Nahdlatul Ulama, meningkatnya kinerja dan meningkatnya sumbangan Nahdlatul Ulama bagi kemaslahatan bangsa dan negara yang kita semua cinta ini,” katanya.
Kerjasama antara Kementerian LHK dengan PBNU ditujukan untuk menggalang kerjasama warga NU secara nasional yang nantinya akan dijabarkan agar mampu dilaksanakan hingga tingkat cabang-cabang NU di seluruh Indonesia. Ada sekitar 200 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) seluruh Indonesia.
Ruang lingkup nota kesepahaman pengembangan pengelolaan hutan berkelanjutan, pengembangan kualitas lingkungan hidup,
pengembangan pengendalian perubahan iklim dan ketahanan bencana, pengembangan kapasitas sumber daya manusia, dan kegiatan-kegiatan lain yang mendukung pencapaian sasaran strategis nasional terkait bidang lingkungan hidup dan kehutanan yang disepakati oleh kedua pihak.
Sementara itu Presiden Joko Widodo dalam sambutannya mengatakan, “Dengan jumlah warga NU yang sangat besar, sekitar separuh lebih dari warga muslim Indonesia serta dengan jaringan organisasi yang sangat lengkap yang tersebar di seluruh pelosok negeri dan luar negeri, NU merupakan potensi bangsa yang sangat besar.”
Menurut Presiden, jika jaringan NU yang besar tersebut digerakkan untuk menggulirkan agenda-agenda strategis nasional, maka akan menjadi kekuatan besar yang sangat potensial. Namun demikian, semua potensi itu perlu dijahit, perlu dirajut dalam rumah besar NU, sehingga NU bisa makin berperan dalam kemandirian dan kemajuan bangsa. (maspril aries)