Bupati Tertangkap KPK, Program Aspal Karet Berlanjut
KAKI BUKIT, Bogor – Kekhawatiran akan terhentinya program inovatif aspal karet yang dicanangkan Bupati Musi Banyuasin (Muba) non aktif Dodi Reza Alex pupus. Walau Bupati Dodi Reza Alex tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), program aspal karet akan terus berlanjut.
Keberlanjutan program aspal karet tersebut disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Muba Apriyadi. “Tahun 2022 penerapan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi pembangunan jalan di Kabupaten Musi Banyuasin terus berlanjut. Kita juga akan memetakan program hilirisasi karet lainnya,” katanya, Sabtu (29/1).
Menurut Apriyadi yang didampingi Pelaksana tugas Kepala Disbun Muba Akhmad Toyibir, untuk program hilirisasi karet Pemerintah Kabupaten Muba tetap bersinergi dengan Pusat Penelitian Karet. “Kami sudah bertemu dan berdiskusi dengan pihak manajemen Pusat Penelitian Karet unit Riset Bogor - Getas terkait tindaklanjut kerjasama penerapan aspal karet berbasis lateks pravulkanisasi di Kabupaten Musi Banyuasin,” ujarnya.
Bupat Muba non aktif Dodi Reza Alex sebelumnya telah berhasil menggarap aspal karet hingga mendirikan pabrik aspal karet. “Pada 2022 Pemkab Muba tetap melanjutkan dengan program hilirisasi karet karena program ini berdampak bagi kesejahteraan petani karet di Muba,” kata Apriyadi yang tengah menyelesaikan pendidikan S3 di Universitas Sriwijaya (Unsri).
Apriyadi menyatakan, “Keberlanjutan program inovasi aspal karet diperkuat dengan keberadaan pabrik aspal karet di Sekayu berdampak positif untuk serapan karet petani di Muba,”
Menurutnya, melalui sinergi dengan Pusat Penelitian Karet dapat memaksimalkan program yang telah berjalan selama ini. “Harapan kita dengan program ini harga karet tetap stabil dan serapan karet petani dapat terserap dengan baik.”
Sementara itu Kepala Unit Riset Bogor – Getas dari Pusat Penelitian Karet Imam Susetyo mengapresiasi program aspal karet yang telah berjalan di Muba. “Kami akan tetap siap bersinergi dan turut memetakan potensi hilirisasi karet lainnya di Muba,” katanya.
Imam berharap, melalui sinergi dapat lebih meningkatkan kesejahteraan petani karet di Muba. “Kita punya persepsi yang sama, dan tujuan untuk memanfaatkan dengan baik hilirisasi karet di Muba,” ujarnya. (maspril aries)