Dua Anak Usaha PTBA MoU Garap Perdagangan Karbon
KINGDOMSRIWIJAYA, Jakarta – Dua anak usaha PT Bukit Asam (PTBA) Tbk mulai menggarpa perdagangan karbon. Dua anak usaha tersebut adalah PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dan PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI).
“Dua perusahaan tersebut telah menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) terkait Komitmen prioritas dalam perdagangan karbon,” kata Niko Chandra Corporate Secretary PTBA, Selasa (17/9).
Penandatanganan MoU antara dua perusahaan yang bergerak pada pembangkitan listrik tenaga uap dilakukkan Anita Parma Direktur Niaga PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP) dan Wibisono, Direktur Utama PT Bukit Pembangkit Innovative (BPI).
Penandatanganan disaksikan langsung Arsal Ismail, Direktur Utama PTBA didampingi jajaran direksi PTBA, tim Kementerian BUMN, dan tim Manajemen Portofolio Holding Industri Pertambangan MIND ID.
Menurut Arsal Ismail, kesepakatan ini merupakan langkah strategis yang mencerminkan komitmen PTBA dalam mendukung tujuan MIND ID dan Kementerian BUMN, serta memajukan sinergi di lingkungan anak dan afiliasi perusahaan PTBA.
“Penandatanganan MoU ini adalah wujud nyata dari komitmen PTBA untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami yakin melalui sinergi dan kepatuhan terhadap regulasi perdagangan karbon, PTBA dan entitas-entitas di bawahnya akan semakin berperan aktif dalam mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik”, katanya.
Direktur Utama PTBA berharap, sinergi antara HBAP dan BPI dapat memperkuat pengelolaan karbon di seluruh lini bisnis anak dan afiliasi perusahaan PTBA.
“MoU ini juga memperkuat komitmen PTBA dan entitas-entitas di bawahnya untuk mematuhi peraturan terkait perdagangan karbon yang telah berlaku di Indonesia. Hal ini merupakan langkah nyata dalam mendukung inisiatif pemerintah mengurangi emisi karbon, dan memperkuat manajemen karbon di dalam proses bisnis”, ujarnya.
Arsal Ismail menegaskan, “Dengan langkah ini, PTBA menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda keberlanjutan nasional sekaligus menjaga pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan prinsip-prinsip ESG atau Environmental, Social, and Governance”, katanya. (maspril aries)