Kontroversi Naturalisasi Pemain Timnas Sepak Bola yang Belum Khatam
Proses Naturalisasi
Mengutip Valerie Angelica Dharmo dan Besar dalam “Perubahan Status Kewarganegaraan Warga Negara Asing (WNA) Melalui Proses Naturalisasi di Indonesia Untuk Meningkatkan Prestasi Negara: Studi Kasus dan Implikasi” (2024) bahwa beberapa pemain yang telah dinaturalisasi memberikan dampak positif langsung terhadap performa Timnas, seperti memperkuat lini pertahanan, meningkatkan kreativitas di lini tengah, dan menambah ketajaman di lini serang. Namun, kebijakan ini tidak lepas dari kontroversi. Kritik datang dari berbagai pihak yang menilai bahwa naturalisasi bukan solusi jangka panjang untuk membangun sepak bola nasional yang kuat.
Mereka yang menyampaikan kritiknya berpendapat bahwa fokus utama seharusnya pada pengembangan pemain muda lokal melalui program pembinaan yang berkelanjutan dan sistematis. Selain itu, ada kekhawatiran bahwa terlalu banyak pemain naturalisasi dapat mengurangi kesempatan bagi pemain lokal untuk berkembang dan bersinar di Timnas.
Jadi pro dan kontra atau kontroversi naturalisasi pemain timnas Indonesia bukan hanya terjadi di ranah media massa dan media sosial, juga sudah menjadi kajian ilmiah dari kalangan masyarakat akademisi atau kampus perguruan tinggi di Indonesia.
Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Indonesia ada tiga cara untuk mengajukan naturalisasi. Pada Pasal 8, permohonan dilakukan melalui naturalisasi biasa; Pasal 19, permohonan dilakukan melalui perkawinan antar bangsa; dan Pasal 20, atas usul yang relevan, dilakukan instansi yang terkait yaitu Kementerian Hukum dan HAM, DPR dan Presiden atas dasar pelayanan pemohon atau kepentingan nasional.
Kemudian setelah proses naturalisasi maka hak dan kewajiban warga negara Indonesia yang timbul karena mendapat naturalisasi sama dengan hak dan kewajiban warga negara Indonesia asli.
Menurut Valerie Angelica Dharmo dan Besar, naturalisasi dapat dianggap sebagai langkah yang tepat untuk meningkatkan prestasi Indonesia, terutama di bidang sepak bola. Ini dibuktikan bahwa sejak dilatih oleh Shin Tae Yong, timnas Indonesia telah meraih beberapa prestasi yang membanggakan.
Seperti pada peringkat FIFA. Saat Shin Tae yong mulai melatih timnas Indonesia pada akhir 2019, Indonesia berada di peringkat FIFA ke-173. Namun, peringkat timnas senior kemudian terus meningkat dan mencapai posisi ke-134 pada April 2024, pasca menahan imbang Australia peringkat tersebut meningkat menjadi ke posisi 129. Menjadi peringkat tertinggi sejak abad ke-21.