Home > Literasi

Baca Buku Bernalar Sebelum Klik untuk Literasi Digital Menuju Indonesia Cakap Digital

Buku panduan literasi untuk lintas generasi. Generasi Baby boomers, Generasi X, Generasi Y (milenial), dan Generasi Z perlu membaca buku ini.
Buku
Buku "Bernalar Sebelum Klik Panduan Literasi Digital" karya Agus Sudibyo dengan kata pengantar Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria. (FOTO : Maspril Aries)

KINGDOMSRIWIJAYA – “Kapan buku pertama kali dicetak atau terbit?” Jawabannya tentu setelah ada mesin cetak. Mesin cetak pertama kali ditemukan Johanes Gutenberg tahun 1450. Buku adalah salah satu media komunikasi konvensional yang tergolong tua, seperti tuanya media komunikasi radio dan televisi yang masih berumur panjang di tengah dunia yang diramaikan oleh kemajuan teknologi digital.

Tidak diketahui secara persis kapan buku pertama kali dibuat atau terbit dalam bentuk cetakan seperti yang dikenal sekarang. Yang pasti buku cetak pertama kali terbit adalah setelah mesin cetak ditemukan. Buku merupakan hasil dari kertas-kertas hasil cetakan yang berisi informasi disusun, dijilid, diberi kertas kulit pelindung atau sampul buku, serta dipotong rapi sehingga berwujud buku seperti yang sekarang ini.

Sudah ada banyak buku yang sudah dicetak dan sudah terbit di seluruh dunia. Dari buku yang banyak tersebut, yang telah terbit salah satunya buku berjudul “Bernalar Sebelum Klik Panduan Literasi Digital” yang ditulis Agus Sudibyo. Buku ini dicetak pertama kali Desember 2023 dan diluncurkan pada 18 Desember 2023 di Jakarta.

Bagi Agus Sudibyo yang kini menjabat Ketua Dewan Pengawas LPP TVRI, buku “Bernalar Sebelum Klik” buku yang memang ditujukan untuk semua lapisan masyarakat, buku yang sederhana, bukan buku teks untuk lingkungan dunia pendidikan. “Biasanya buku teks yang saya tulis, ternyata tidak ada yang baca. Jadi saya insyaf, saya nulis buku yang sederhana saja. Buku literasi digital untuk orang awam”.

Ya, ini pengakuan yang jujur dari seorang penulis buku yang pernah selama dua periode menjadi anggota Dewan Pers. Sebagai buku yang sederhana dan untuk menjangkau segmen pembaca masyarakat awam, maka buku ini ada benarnya.

× Image