Mantan Gubernur Sumsel Rosihan Arsyad Serahkan Tiga Buku untuk Perpustakaan Nasional
KAKI BUKIT, Jakarta – Acara Literasi Akhir Pekan Jilid 5 yang diselenggarakan Chappy Hakim Institute (CHI) bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Sabtu (27/5), selain bincang buku juga ditandai dengan penyerahan buku dari penulis Rosihan Arsyad untuk Perpustakaan Nasional (Perpusnas).
Tiga judul buku karya Rosihan Arsyad tersebut diterima Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas Mariana Ginting.
Rosihan Arsyad yang pernah menjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) periode 1998 – 2003 menyerahkan buku berjudul “Rosihan Arsyad Menerjang Ombak Menembus Awan,” “Membangunkan Indonesia” dan soft copy buku berjudul “Etiket dan Kehidupan TNI Angkatan Laut.”
Rosihan Arsyad yang lahir 29 Juli 1949 adalah pensiunan perwira tinggi TNI Angkatan Laut dengan pangkat terakhir Laksamana Muda. Walau bertugas di TNI AL, Rosihan juga seorang penerbang yang mengantongi sekitar 7.000 jam terbang.
Sebagai pelaut Rosihan Arsyad yang sempat menjadi Pemimpin Umum Harian Sinar Harapan adalah lulusan Akabri bagian Laut (kini Akademi Angkatan Laut) tahun 1971. Kemudian melanjutkan pendidikannya sebagai penerbang di Sekolah Penerbang Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) tahun 1974. Rosihan Arsyad adalah seroang pelaut dan penerbang, dua profesi yang hanya dimiliki segelintir perwira TNI AL.
Buku berjudul “Rosihan Arsyad Menerjang Ombak Menembus Awan,”adalah buku biografi yang ditulis beberapa wartawan dari Sumatera Selatan diantaranya Aina Rumiyati Aziz, Aspani Yasland, Bangun Lubis, Maspril Aries dan Syahnan Rangkuti dengan editor wartawan senior Rajab Ritonga yang kini guru besar ilmu komunikasi Universitas Gunadarma. diantaranya Aina Rumiyati Aziz, Aspani Yasland, Bangun Lubis, Maspril Aries dan Syahnan Rangkuti dengan editor wartawan senior Rajab Ritonga yang kini guru besar ilmu komunikasi Universitas Gunadarma.
Dalam buku setebal 564 halaman tersebut menurut Rosihan Arsyad berisi perjalanan hidupnya sejak lahir hingga meniti karir di TNI AL menjabat Gubernur Sumsel dan berkiprah di LSM internasional serta beberapa perusahaan swasta.
Rosihan Arsyad juga dikenal dekat wartawan saat menjabat Gubernur Sumsel dan senang dunia kepenulisan. Ini dibuktikannya saat masih berpangkal Letnan Kolonel di TNI AL, sudah menulis sebuah buku berjudul “Etiket dan Kehidupan TNI Angkatan Laut” dan buku ini menjadi bacaan di lingkungan TNI AL. Juga rajin menulis opini di surat kabar lokal seperti Sumatera Ekspres, Sriwijaya Post dan Tribun Sumsel.
Setelah purna tugasnya sebagai perwira Angkatan Laut Rosihan Arsyad yang menjadi Pemimpin Umum koran sore Sinar Harapan memiliki kolom bernama “Periskop.” Dari tulisannya yang tersebar di berbagai media tersebut lalu diterbitkan kembali dalam bentuk buku berjudul “Membangunkan Indonesia.”
Dalam Literasi Akhir Pekan Jilid 5 tersebut Mariana Ginting mengatakan, “Aktivitas membaca, berpikir, menulis, dan berkarya adalah siklus yang saling berhubungan. Buku sebagai produk dari proses kreatif menjadi pemicu dalam mendorong penguatan literasi masyarakat.”
Menurutnya, karya yang dipersembahkan ini setidaknya memberikan kontribusi dalam hal ketersediaan literatur dan sumber bacaan alternatif.
Literasi Akhir Pekan CHI merupakan aktivitas bincang-bincang buku dikolaborasikan dengan musik dan literasi yang dikonsep ala gathering. Menurut KASAU 2002 – 2005, “Tema bincang-bincang dipilih agar tidak terlalu serius. Harapannya banyak pihak yang mau mengikuti jejak untuk menulis dan sharing pengetahuan.” (maspril aries)